Cinta itu sederhana. Yaitu ketika kau senang dan merasa nyaman. –Hilda Ikka
Ya, simple saja sih menurutku. Quote di atas merupakan rumus pribadi dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis yang kuanggap spesial. Di postingan ini, aku ingin membidik kata ‘nyaman’ yang tercantum dalam quote tersebut. Rasa nyaman yang bagaimanakah? Kan banyak sekali jenisnya. Mulai dari perhatian yang diberikan, perlakuan istimewa yang tak pernah ditunjukkannya pada orang lain, sampai ibarat dua dunia berbeda yang entah bagaimana caranya bisa menyatu seolah ada formula khusus untuk mengemulsikannya.
Dan kali ini aku membahas rasa nyaman tersebut dari sisi persamaan yang dimiliki. Bagaimana kita merasa cocok dengannya saat-saat menyambung obrolan, selera kesukaan, atau bahkan visi misi hidup di masa depan.
Aku hanya ingin berbagi kisah pada kalian, seperti biasa. Saat-saat mengalami cinta pertama adalah saat-saat ternaif bagiku. Yang kutahu hanyalah aku sedang jatuh cinta dan aku tinggal terus mencintainya. Begitu dan terus begitu walau realitanya terus mencederai perasaanku. Maksudnya, ada banyak fakta yang menerangkan bahwa sejatinya kita tak cocok, baik dari segi perasaan maupun soal miscellaneous lainnya.
Inilah yang kualami saat masih menaruh perasaan pada Tripey *yeah, that’s my lovely name that I put on him* selama tiga tahun lamanya. Aku tau secara logika, sisi kepribadian kita sama-sama keras. Bahkan menurutku, dia merupakan lelaki sadis, tak berperasaan, semaunya sendiri meski harus kuakui bahwa ia begitu lovable, amat pandai bergaul, dan terkadang jadi begitu penuh perhatian (bersifat umum). Lagipula selama aku kenal dengannya, sekali pun kita tak pernah akur. Dan tiga tahun itu sudah termasuk masa-masa kritis meyakinkan diri untuk membuatku menyadari, tak ada baiknya perasaan ini diteruskan.
Lalu hati ini berpindah pada Amii, the next my prince charming (for a while). Dari sinilah aku menemukan arti kecocokan yang berarti dalam menemukan pasangan yang seimbang dengan diri kita. Sesuai menurut porsi, tak kelebihan ataupun kekurangan. Maksudnya, ada kesamaan tertentu that can connect us dan adanya perbedaan yang mewarnai agar hubungan itu sendiri tidak terasa monoton. Contohnya, aku orang yang super-sosial namun ia merupakan seorang science sejati. But, cukup lah dengan hobi membaca meski berbeda genre serta beberapa kesamaan selera, make us feeling connected. Bahkan menurut pengakuan banyak orang, bisa jadi kami merupakan pasangan yang amat serasi. Tapi hubunganku dengannya yang akhirnya harus kandas berhasil mengajarkanku satu hal, bahwa keseimbangan yang terlihat secara fisik, tak mampu menjamin keseimbangan secara psikis.
Kemudian, hubungan yang kujalani saat ini dengan My Hunny. Aku sendiri merasa masih belum terlalu dalam mengenali dirinya. Wajar lah, dengan masa pedekate yang hanya 2 minggu dan baru sebulan lebih menjalin komitmen membuatku terdorong untuk terus menelusurinya lebih jauh. Namun seperti yang sudah kusebutkan di awal, dua syarat sederhana utamaku sudah terpenuhi dengan orang ini. Tinggal mencari keping-keping puzzle lainnya. Dan sejauh ini kecocokan-kecocokan yang kutemukan mungkin hanyalah barang segelintir yang tak penting, tapi tetap membuatku bersyukur betapa bahagianya ku dipertemukan dengannya.
Eat and Eat!
Yeah, kita berdua sama-sama hobi makan. (˘ڡ˘) Err… wisata kuliner lebih tepatnya. Suka bereksperimen dengan mencoba makan di tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi berdua. Walaupun soal selera makanan kami berdua, terdapat jurang pemisah yang cukup lebar. Solusinya, ya harus pintar-pintar menjembatani perbedaan. Itu saja.
Event Hunter
Yang namanya hiburan itu gak harus mahal. Apalagi di kota besar seperti Surabaya, pasti ada berbagai event yang terjadwal setiap bulannya. Tinggal sesuaikan menurut selera masing-masing. Dan karena kami merupakan pasangan non-kapitalis, event-event semacam itu merupakan penyelamat dalam mengisi quality time. Apalagi kalo event yang seru, gratisan pula! Hehehehe (^▽^)
Traveler Soul
Aah, punya soulmate yang juga travelersoul itu merupakan anugerah juga loh. Wkwkwkwk. Enak kan, kalo misalnya ada ide buat travelling kemana gitu, selagi dia nyanggupin, jadi ada yang nemenin! \(´▽`)/
Mind and Vision
Okay, yang ini aku gak perlu menjelaskan secara detail. Intinya bahwa kesamaan pola pikir akan membuat hubungan kita bisa sejalan dengan mudah dan terarah. (*^□^)八(^□^*)
Itu saja sih yang mampu aku terangkan di sini. Tapi ingat, memiliki kesamaan bukan berarti membuatmu mencari kesamaan yang amat banyak porsinya. Oh ya, postingan ini bias cermin dari salah satu quote Dr. Seuss yang menurutku benar adanya:
“Kita semua ini memiliki keanehan, dan kehidupan pun penuh keanehan. Dan ketika kita menemukan seseorang yang keanehannya cocok dengan kita, kita pun membiarkan diri terlarut dengannya dan jatuh ke dalam keanehan yang sama, dan itulah yang disebut dengan cinta.”*this post is especially for our 1st month anniversary. I love you, Dear. :*
duajempolbuatikka :D
ReplyDeleteMakasih makasih. :))
DeleteNice :D
ReplyDeleteTerima kasih banyak Balqies. :) {}
Delete