Kira-kira artinya begini, “Para pelaku kejahatan tidak pernah berpikir baik kepada siapapun, karena mereka melihatnya dengan sifat dasar mereka sendiri.”
Aku jadi teringat ‘masalah’ itu. Meski aku sudah jauh memaafkan, tapi tidak begitu mudahnya lupa.
Hmm… jadi orang yang berperilaku seperti itu sudah merupakan realita. Aku saja yang terlalu naïf saat berurusan dengan orang macam seperti itu. Jadi dulu pas awal aku jadian dengan pacarku, ada seorang perempuan yang belum mengenalku secara baik atau resmi, men-judge di akun sosial medianya. Dia bilang kalau anak kuliahan yang kos dan belum bekerja (siapa lagi kalau bukan aku) itu matre. Dia bilang kalau anak kuliahan sepertiku berasa ketiban rejeki bisa pacaran dengan orang yang sudah berpenghasilan karena bisa ditraktir mulu, bla bla bla.
Heran kan, kenal aja tidak. Malah sudah bicara yang macam-macam. Tapi selanjutnya malah aku yang membuat kesalahan dan membuatku terseret masalah besar dengannya, yang mengakibatkan ia semakin mencerca dan men-judge diriku habis-habisan *di sosial media pula! Kalian bisa bayangkan itu?* Hmm… akhirnya kutuntaskan masalah itu dan aku mendapat banyak pelajaran berharga.
Orang semacam dia, selamanya akan terjebak dalam pemikirannya sendiri. Dia tidak bisa dengan mudah menerima fakta dari orang lain. Ia hanya percaya pada dirinya sendiri.
Jadi, kalau suatu saat nanti kamu berurusan dengan orang seperti ini, berikut hal yang harus kamu perhatikan:
Ketika kamu yang berbuat salah kepadanya, cukup meminta maaflah. Jangan melontarkan banyak pembelaan karena itu akan membuatmu terlihat banyak alasan dan sudah pasti ia gak bakal menerimanya.
Ketika dia yang berbuat salah padamu, seperti menyerangmu dengan berbagai tuduhan tidak jelas, coba jelaskan sebentar. Kalau dia masih ngeyel, tinggalin aja. Karena dia keras kepala. Semakin kamu berusaha mengungkapkan kebenaran, maka semakin kamu memperkeruh keadaan.
Jika mereka membencimu, ingatlah:
Kata2 Sayyidina Ali yg paling aku suka sekaligus paling menohok tuh yg kalimat penutupnya, "Lalu di antara semua itu, di manakah aku berada?" itu lhoo mbak...
ReplyDeleteItu kelanjutannya ta mbak Rosa? :O
Deleteyg sabaaar ya... :)
ReplyDeleteIyaaa... :')
DeleteBetul, nggak usah terlalu berlebihan dalam segala hal, termasuk minta maaf. Yang penting kita melakukan sebaik yang kita katakan, akan terjelaskan dengan sendirinya.
ReplyDeleteIya mbak, berani karena benar, berani mengakui saat salah :))
Delete