Muffin n Pie: Suka Duka Pacaran Beda Generasi

Menurutmu, berapakah jarak usia yang ideal untuk pasangan? Tiga tahun? Lima tahun? Atau bahkan sepuluh tahun? :O

Aku sih sebenarnya gak punya kriteria khusus macam itu, asalkan si pria mampu bersikap lebih dewasa dan mampu membimbing diriku ini. Sungguh tak kusangka, cintaku malah bermuara pada lelaki berusia 28 tahun ini. :v Btw, Muffin dan Pie itu nama panggilan kesayangan kami berdua. Muffin is for him and Pie, it’s me! Hahaha, biarlah dikatain alay, yang penting kan kami berdua sama-sama tahu tempat di mana kami mempergunakannya. ;)

Setelah hubungan kami melalui 9 bulan penuh warna (kapan brojolnya? :v), aku ingin berbagi pandangan mengenai suka duka pacaran beda generasi karena kami ini merupakan produk beda dekade. Melalui kuisioner kecil-kecilan, jawaban yang kami tulis berdua merupakan asli tanpa manipulasi. Jadi kalo ada yang masih bertanya-tanya enak gak sih punya pasangan yang jarak usianya jauh dengan kita, so you better read this! :)

Question and Answer

Ceritain dong gimana awal ketertarikan kalian satu sama lain?

Muffin: Sulit. Serius, aku juga gak menyangka tiba-tiba bisa timbul ketertarikan. Kita sering ketemu emang, tapi dalam posisi senior-junior. Hingga pada suatu saat tiba-tiba dia hubungi aku gara-gara suatu urusan, dan pada saat itulah benih-benih ketertarikan muncul.

Pie: Haha, gak nyangka juga sih soalnya kita udah kenal sekitar 3 bulanan dalam sebuah organisasi. Ceritanya, dia tuh seniorku dan aku junior. Eh, pas Januari kebetulan aku nebeng dia sepulang acara organisasi. Basah-basah kehujanan dan dia anter aku sampe kos. Lha kok besok paginya ada rasa yang tak biasa. :D

Apa yang membuat kalian tertarik untuk menjalin hubungan?

Muffin: Kalau memang sama-sama suka, kenapa harus ditahan. Kita nggak akan tahu bagaimana endingnya nanti, tapi bagiku tidak ada salahnya untuk diperjuangkan.

Pie: Aku sih simple aja. Because I fell in love (dengan cara yang simple pula!) with him. So, how we know what’s next if we don’t try?

Gimana rasanya berpacaran dengan orang yang rentang usianya cukup jauh? (Fakta: beda usia 9 tahun)

Muffin: Paling ya ada gap kebiasaan atau kesukaan yang cukup besar. Tapi kembali lagi, kita harus saling memahami, mengerti dan jangan terlalu egois. Tapi selama ini aku bisa menikmatinya kok. Anggap aja dapet daun muda. Pucuk… pucuk… pucuk (tagline-nya Teh Pucuk)

Pie: Nyenengin. Haha, gak ding. Sering banget aku dibilang lagi jalan sama om-om. :v *becanda ^^v. Lebih ke rasa nyaman dan diayomi sih. Enaknya, kalo pacaran sama orang seumuran dia kan pastinya udah serius mengarah ‘ke sana’. Jadi mau gak mau aku pun dituntut untuk bersikap lebih dewasa dibanding perempuan seumuranku.

Apa yang menyenangkan dari pasangan kalian?

Muffin: Lucu, bisa bikin aku ketawa. Dia perhatian, mau belajar dan berani mengakui kesalahan. Serta kegigihannya dalam hidup.

Pie: Oh, dia itu benar-benar berusaha buat nyenengin pasangan. Tipe laki-laki penyayang, sabar dan pemaaf *luluh kaaan. Udah gak terhitung berapa banyak kesalahan yang kubuat, dia masih peduli dan nasehatin ato ngingetin aku. Selain itu ia juga tak segan-segan mendukung passion-ku. Satu lagi, he’s really a family man! :)

Apa yang menyebalkan dari pasangan kalian?

Muffin: Moody, suka ngambek, emosian, kurang bisa sabar, drama queen. Yah… tipikal cewek muda gitu lah :p

Pie: Kadang terlalu logis jadi gak mikirin perasaan orang. Terus kadang juga suka mbulet kalo dimintai keputusan cepat. Yang paling nyebelin, dia itu bener-bener cowok gak peka dan gak (bisa) romantis! Really bad deh pokoknya *kemudian nangis darah*

Perbedaan apa yang kalian rasakan sejak menjalani hubungan ini? (positif dan negatif)

Muffin: Positifnya dalam perbedaan pola pikir, sebagai cowok, jelas aku ditantang untuk bisa beradaptasi, menjaga, dan mengarahkan pasangan agar jadi lebih baik. Terus mendukung dan bertanggung jawab.

Negatifnya sih, ada perbedaan selera. Baik makanan, film, musik, yang ini intinya pinter-pinter aja dikomunikasikan biar win-win solution. Selain itu perbedaan tingkat emosi, aku harus lebih sabar dalam menghadapi cewek yang emosinya lagi nggak stabil.

Pie: Positifnya, sejak bersamanya aku jadi punya partner diskusi yang asyik. Aku jadi lebih open-minded, belajar bersikap dewasa, dan semangat menjalani passion dibandingkan saat masih single dulu.

Jeleknya, dibandingkan saat aku masih belum punya pasangan, kini aku jadi sedikit manja dan bergantung sama dia (mentang-mentang ngerasa masih kecil) tapi ya gak berlebihan sih. Seringkali aku juga mandiri, kok.

Apa harapan kalian untuk hubungan ini ke depan?

Muffin: Bisa jadi hubungan yang halal, amin… Semoga bisa lancar sampai di tingkat kehidupan selanjutnya.

Pie: Harapanku sih semoga Allah mempermudah proses menghalalkan hubungan ini dan semoga kita bisa sama-sama tumbuh dan berkembang jadi lebih baik, sampai kelak saat kita menikah, berumah tangga, dan seterusnya. :)

Nah bagaimana, sudah cukup jelas kan? Pacaran dengan orang umur berapa pun, semuanya kembali pada individu masing-masing. Kuncinya adalah bagaimana kalian bisa berkompromi dan bekerja sama dengan pasangan. Jarak usia yang jauh bukanlah jaminan untuk kelanggengan hubungan. Iya, kan?