Apa sih manfaat mempelajari bahasa Arab? Pernah gak sih kamu bertanya-tanya seperti itu? Alah palingan juga gak pernah, yang penting fasih bahasa Inggris aja udah gahol, ya kaaaaan. *suudzon banget sik x))
Ya begitulah realitanya dalam kehidupan kita sebagai masyarakat Indonesia. Padahal kita (khususon umat muslim) tahu sendiri kan kalau bahasa Arab udah menjadi bagian dari ubudiyah. Kalimat syahadat, shalat, bacaan Al Qur'an, dan lain sebagainya. Tapi kenapa ya kok untuk belajar bahasa Arab rasanya beraaaats banget kayak nenteng gajah dalam kantong belanjaan? Apa karena lesnya mahal? Ah enggak, di Surabaya ada loh 250rb per semester untuk 2x pertemuan dalam seminggu. Sedangkan untuk les bahasa asing lainnya yang seharga berjeti-jeti (macam *n****h *i*st) dibelain. Nah lho miris kan. :|
Jujur sih, dulunya aku juga nggak ada keinginan muluk tuh buat yang namanya belajar bahasa Arab. Saking aja ya sejak dini aku disekolahin di madrasah melulu, jadi mau gak mau ya bersentuhan dong ama Arabiah.
Kenapa kok bisa nggak ada keinginan? Yakali emang gak tau kan keuntungannya apa. Kalo bahasa asing lainnya kan jelas buat prospek masa depan yang lebih cerah ato bisa jadi sekadar naikin gengsi. Kalo bahasa Arab?
Lhadalah bertahun-tahun kemudian setelah aku cukup mengerti dan sedikit menguasai, alhamdulillah kerasa deh manfaatnya. Kalo bahasa asing lainnya memenangkan prospek dunia, bahasa Arab sukses menjuarai prospek akhirat. Gak percaya? :p
1. Salat makin khusyu'
Selama ini bila kita nggak tau makna bacaan dalam salat kayaknya berasa komat-kamit di mulut aja yah. Gerakan salat pun jadi terkesan cepat-cepat. Was-wes-wos. Padahal kalau kita tau arti bacaan itu sesungguhnya, bakalan ngerasa rendah serendah-rendahnya sebagai hamba Allah. Kita mah apa atuh, keciiiiiiiil sekalidi hadapan Sang Pencipta.
Sebagai contoh, berikut potongan doa iftitah beserta artinya.
“Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah karena Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintah, dan aku termasuk orang muslim.”
Oleh karena itu gak sepantasnya kita riya' dalam beribadah dan saling berbangga diri, karena ibadah kita ini semata-mata lillahi ta'ala. :)
2. Lebih menghayati saat berdoa dan melafalkan niat
Biasanya ketika salat berjamaah di masjid kan ada wirid dan doanya tuh. Kalau nggak ngerti artinya pasti asal meng-aminkan aja kan? Nah kalau kita paham maksud doanya, kita pasti bakal meng-amini dengan sungguh-sungguh. Yakin deh, karena beberapa doa yang dimunajatkan sudah mencukup hajat kita dunia akhirat.
Misalnya saja Doa Mohon Keselamatan Dunia Akhirat.
"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada engkau akan keselamatan Agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizki dan diampuni sebelum mati, dan mendapat rahmat waktu mati dan mendapat pengampunan sesudah mati. Ya Allah, mudahkan bagi kami waktu (sekarat) menghadapi maut, dan selamatkan dari siksa neraka, dan pengampunan waktu hisab."
Merinding euy. :"
Lha kalo niat? Ketika tahu artinya, kesungguhan kita makin terpompa dan niat itu bisa menancap di dalam hati. Bukan di lisan saja. :)
3. Memahami isi Alquran
Di tengah maraknya kebiasaan OODJ, aku nggak tertarik. *bilang aja males :p* Soalnya kalo memaksa diri untuk menghabiskan 1 juz dalam sehari, dapat dipastikan kecepatan bacaku mencapai 1500 km/jam. Alias banteeeer. Hehehe.
Aku nggak nyaman kalo ngebut baca Alquran. Aku lebih suka tartil, apalagi sejak sedikit menguasai bahasa Arab, aku perlahan mengeja terjemahannya. Bukankah membaca Alquran dengan maknanya merupakan anjuran?
4.Mendukung pemahaman tentang tajwid
Contohnya nih untuk membedakan mad wajib muttashil dan mad jaiz munfashil. Kalau mad wajib muttashil tandanya mad thobi'i bertemu hamzah dalam satu kalimat, sedangkan mad jaiz munfashil tandanya mad thobi'i bertemu hamzah di lain kalimat. Kalau mengerti susunan kalimat bahasa Arab, akan dengan mudah membedakan. :)
(a) Mad Wajib Muttashil; (b) Mad Jaiz Munfashil |
Selain itu bilamana kita sedang membaca ayat yang panjang dan nafas kita tidak kuat, memang disarankan untuk berhenti (waqaf). Namun sebenarnya tidak sembarang berhenti lho, alangkah baiknya kalau sesuai kaidah kalimat.
5. Mudah menghafal ayat Alquran/hadits/doa/niat
Tentu saja iyesss. Contohnya untuk menghafalkan niat mengeluarkan zakat:
Nawaitu = saya berniatAn ukhrija = mengeluarkanZakatal fitri = zakat fitriAn nafsii = atas dirikuFardhu lillahi ta'ala = fardhu karena Allah ta'ala
Looks like easier, right? :)
6. Agar tidak tertipu doa/amalan yang sesat
Pernah gak sih kalian dikasih doa/amalan oleh orang asing? Bbeuh, kalau mau nurutin ya lebih baik diselidikin dulu artinya! Jangan sampe dong ternyata isinya mengagung-agungkan hal selain Allah dan Rasulullah. Bisa dikata musyrik hiiiii.
Nah kan, betapa istimewanya kalau bahasa Arab bisa mendukung peningkatan kualitas ibadah kita. Syukur-syukur beneran bikin semangat ubudiyahnya terdongkrak. Amin...! :D
Yuk ayuk berkenalan dengan bahasa Arab pelan-pelan. Nggak harus susah, yang penting rutin belajar dan membiasakan diri. Percaya aja deh, bisa karena terbiasa. Caranya?
1. Belajar lewat aplikasi smartphone
Belajar gak harus lewat buku. Jaman sekarang ini kita jadi tertolong berkat adanya smartphone. :D Yapp, ada aplikasi gratis untuk pemula, "Ta'limul Lughotul 'Arabiyah" yang artinya 'belajar bahasa Arab'. Kemasannya simpel, menggunakan kurikulum anak sekolahan. Ada soal latihannya pula!
Kekurangannya sih ada di tata letak penulisan. Kadang ada yang space-nya terlalu mepet, jadi sulit dibaca.
But overall it's good!
Kalau sudah agak lancar, bisa dilanjutkan dengan belajar nahwu sharaf biar makin bener tata bahasanya. Nggak harus ahli, yang penting mengerti. :)
2. Membaca Alquran terjemah
Buatku sih cukup membantu, biar kita terbiasa dengan kosakata tersebut. Apalagi ayat Alquran isinya sering diulang-ulang tuh, kan bagus. Contoh tiap kali menemui kata 'ardh' jadi paham kalo itu artinya bumi atau 'ya'lamun' artinya mengetahui dan lain sebagainya.
Nah aku punya rekomendasi aplikasi smartphone yang bisa mendukung metode pembelajaran ini. Namanya "Quran Indonesia", ada pengaturan terjemahan per kata loh. Ntar deh aku bikinin review-nya di postingan terpisah hehe.
3. Melabeli beragam benda dengan bahasa Arab
Muahahaha metode ini ngingetin aku pada jaman pas nyantri. Hampir seluruh bagian asrama penuh tempelan kosakata, mulai dari rak sepatu sampai ember baskom. Pintu kamar ditempel kertas bertuliskan 'baabun (pintu), ghurfatun (kamar)' de el el, de es be. Sekiranya hal ini efektif membantu kamu menghafal kosakata. ^^
4. Praktekkan!
Yepss, do practically. Practice makes perfect. Kamu bisa mempraktekkan ke orang-orang terdekat sambil menjelaskan artinya (jelasin juga kalo lagi belajar, siapa tau mereka bingung kalo kamu tiba-tiba begitu :D). Gabung ke klub/kelasbahasa Arab juga bagus tuh. Pokoknya kalo bisa nemu partner yang cocok, efek kemajuan insya Allah cukup gede.
7. Nikahin santri
Yeah.. Ini jalan pintas. Kan enak bisa diajarin langsung sama pendamping hidup. #eaaa Bisa-bisa awalnya belajar, ujung-ujungnya 'main'. Heuuuuu xD
Tapi ya jangan asal santri. Kalau kayak aku yang abal-abal gini mah jelas KW bontot. Ilmunya cetek. XD
Iyaloh, beneran cetek. :3 Lagipula aku posting beginian bukan untuk pamer 'aku bisa bahasa Arab lho...' gitu. Niatnya sih buat ngasih tau berdasar pengalaman dan semoga kita sama-sama punya kemauan untuk memperdalam belajar bahasa Arab. :)
Oiya kelewatan nih, selamat hari raya Idulfitri ya Chocoreaders! Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Mohon dimaafkan ya segala kekhilafanku baik dari perbuatan, perkataan, dan sikap selama ini. :”3
Eh ngomong-ngomong, beberapa di antara kita biasanya punya resolusi baru usai berlebaran. And yeps, I do. Pengen istiqomah baca Alquran beserta maknanya. Buat kamu, mempelajari bahasa Arab pun bisa jadi resolusi yang menantang loh!
So, mata sata'lamuunal lughotal 'arabiyah? :)
*kapan akan belajar bahasa Arab?
Happy eid^^
-Hilda Ikka-
Amiin, semoga makin lancar belajar bahasa arabnya :)
ReplyDeleteAmin.. Kamu juga belajar dong :p
DeleteAnak2ku di Pekanbaru dulu dpt pelajaran konten lokal, namanya Arab Melayu? Sama nggak ya? Ntar aku tanya mereka hahaaa
ReplyDeleteJangan-jangan bahasa Arab campur Melayu? :D
DeleteArtikel yang mencerahkan, masih harus banyak belajar lagi. Makasih untuk sharingnya. Selamat hari raya idul fitri 1 syawal 1436 Hijriah. Mohon maaf lahir dan bathin.
ReplyDeleteIyap, terus belajar sampai ke liang lahat :)
DeleteIyah, minal aidin wal faizin Mas. :)
Mueheehe iya juga ya, baru ngeh banyak manfaatnya. Dulu jaman SMA suka malas belajar ginian. Gada passion -_-
ReplyDeleteAhahaha iya jadinya malah terbebani :3
DeleteBahasa Arab dulu pas di MTs nilainya jelek banget :D, selamat idul fitri ya, maaf lahir batin
ReplyDeleteMihihihi ngedown gara-gara nilai jelek kali ya :D
DeletePernah belajar pas MDA di SD dulu, lumayan juga sih 3 tahun. Tapi kosakata yang nempel di pala cuman dikit. -_-
ReplyDeleteSudah rontok termakan usia mungkin :D
DeleteNah nah kaaaan lebih kece ini, kek kmrn kubulang di grup...bs roaling tar kita di padang mashar hihihi ✌✌✌
ReplyDeleteUjung-ujungnya 'main', main apa? Kelereng?
ReplyDeleteDulu pernah belajar bahasa Arab juga ketika SMA :D
ReplyDelete