FAQ Seputar Kuliah Broadcasting (Batch 1)

FAQ Seputar Kuliah Broadcasting (Batch 1)

Sejak aku ngepost hal-hal yang berhubungan dengan broadcasting, topik ini nggak berhenti ngasih andil untuk mendatangkan new reader ke blog Cokelat Gosong. Sejak itu pula aku cukup sering kebanjiran mention di twitter buat ditanya-tanya. Coba kalo kebanjiran KOSMETIK, enak kali ya. Lah ini banjir pertanyaan. Mana kadang tiap orang pertanyaannya hampir sama, jawabnya itu lagi-itu lagi. hmmm.

Jadi aku coba mengumpulkan beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan. Tapi ya gitu, pertanyaan ini aku jawab ‘semau gue’. Sesuai pandangan + pengalaman pribadi.

1. Kak, sekolah broadcasting yang paling bagus itu di mana ya?
Setauku ya, sekolah broadcasting yang paling hits dan fenomenal itu di IKJ alias Institut Kesenian Jakarta. Dosennya asli pekerja film/televisi di tanah air. Sebut aja Riri Rizal, Mira Lesmana, Happy Salma, dll. Itu ya, kadang bikin tugas film pendek aja pake talent artis kondang. Bbbeuuh.

Tapi ya gitu, IKJ mahal broh. Sutradara sekelas Alm. Iqbal Rais yang udah terkenal lewat film The Tarix Jabrix aja nggak sanggup masuk IKJ. :v

2. Lah, IKJ kan mahal Kak. Yang bagus selain IKJ apa ya?
Hmm.. repot. Ada harga ada rupa kok. LOL.

(Lagi-lagi) setauku sih, sekolah MMTC dan ISI (Institut Seni Indonesia) di Jogja. Plis browsing sendiri ya. :v Kalo temen-temenku dan kakak + adek kelas pada ngambil di MMTC semua sih. Enaknya MMTC tuh didirikan di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan menghasilkan lulusan D-4. Jadi ya setara ama S1.

3. Kakak sendiri dulu kuliahnya di mana?
DUH PERTANYAANNYA DIGANTI BISA NGGAK? *kemudian galau*

Yah pokoknya aku kuliah di tempat semacam LP31 tapi khusus ilmu broadcasting. Jadi ya kuliahnya ditempuh selama 2 tahun (yang berat dan amat menyiksa) kemudian lulus tanpa gelar. Nggak bisa transfer kuliah di mana pun karena SKS yang sama dengan kampus pada umumnya tuh dikit banget. Jadi ya kudu kuliah dari nol lagi kalo mau sarjana.

4. Ada nggak jurusan broadcasting di universitas negeri?
Begini, kalo di universitas negeri, broadcasting itu masuk konsentrasi studi jurusan Ilmu Komunikasi. Jadi ya nggak berdiri sendiri. Soalnya kalo ada ya dari dulu dong pas SBMPTN aku pilih jurusan itu. :3

5. Trus bedanya apa konsentrasi broadcasting di Ilmu Komunikasi dengan jurusan Broadcasting asli?
Kalo menurutku sih ya, beda kurikulum/SKS. Karena yang murni jurusan broadcast tuh banyak prakteknya. Jadi ada matkul Tata Cahaya, Tata Suara, Fotografi, Desain Program TV, dll yang aku sih nggak yakin di jurusan Ilmu Komunikasi ada.

Trus kalo kampus jurusan broadcasting itu biasanya udah lumayan lengkap peralatannya. Seenggaknya punya clip on, terus screen buat baca berita (apa itu namanya, lupa :v), studio kedap suara, multi kamera, switcher, dll.

6. Kak, ada nggak sih beasiswa untuk jurusan broadcasting?
Ini ngomongin yang jurusan broadcasting ya, bukan jurusan Ilmu Komunikasi.

Kalo aku sih… nggak yakin ada. Taulah rata-rata jurusan ini adanya di kampus swasta. Biaya kuliahnya juga nggak murah. Makanya aku sanksi abis.

Kalo mau beasiswa, ya ambil Ilmu Komunikasi di kampus negri/swasta yang memberi banyak peluang untuk mendapat beasiswa.

7. Kak, aku nggak punya background sekolah multimedia. Bisa nggak kuliah di broadcasting?
Kalo masuk doang, semua orang mah bisa. Tapi kalo untuk bertahan, harus skill dan minat tinggi yang kita punya.

Kakak kelasku cowok yang kali pertama kuliah di MMTC seorang diri, malah ambil jurusan Teknik Produksi. Buset loh, padahal di SMA-ku mana pernah ada workshop/pelajaran multimedia. Tapi buktinya dia fine-fine aja, malah bisa dibilang kompeten. Nah itu, yang terpenting mau belajar dan selama punya waktu luang, gunakan untuk mengasah skill.

Yep, cukup segitu dulu yah. Masih kekurangan bahan pertanyaan nih, temen-temen bisa urun pertanyaan di kolom komentar untuk dimasukkan pada batch berikutnya. Kalo mau menambahkan jawaban, dipersilakan juga. ^^

Keep sharing,

-Hilda Ikka-