Kalo dipikir-pikir, ada untungnya juga nikah muda bagiku. Soalnya setelah nikah, aku jadi lebih sadar akan finansial. Coba kalo sampe saat ini masih gadis, mungkin separuh duit yang aku punya cuma buat memuaskan gaya hidup. 😜
Eits, bukan berarti kamu yang belum nikah jadi pengen atau merasa harus cepet-cepet nikah biar sadar. Ya enggak, dong. Lagian banyak orang yang sudah nikah tapi belum insyaf juga. Jadilah orang yang beruntung: belum nikah pun udah melek finansial. 😍😎
Nah, saat melek finansial ini, aku baru tau kalo nabung aja itu enggak cukup lho! Kok bisa?
Iya, karena kita punya musuh besar sekaligus ‘maling tak kasat mata’ yang bernama INFLASI.
Apa itu inflasi?
Singkatnya, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga atau menurunnya nilai mata uang secara umum dan terus-menerus. Menurut www.bps.co.id, tingkat inflasi per tahun selama 10 tahun terakhir (hingga Desember 2017) mencapai 5,38%.
Contoh nyata dampak dari inflasi dapat kita temukan pada harga gorengan. Dulu waktu aku SD di tahun 2000-an, harga gorengan saat itu berkisar antara 100 – 200 rupiah. Begitu aku SMP-SMA, rata-rata dijual seharga 500 rupiah. Sekarang? Gorengan umumnya dijual 1000 rupiah per biji!
Ngomong-ngomong, usiaku saat ini 23 tahun. Jadi dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, harga sebiji gorengan telah naik dari harga Rp100 menjadi Rp1000.
Bok, harga gorengan aja naik. Apa kabar biaya hidup?
Asumsi biaya hidup per bulan saat ini 5 juta rupiah. Maka, biaya hidup setahun = 12 bulan x 5 juta = 60 juta rupiah. Dengan inflasi 5,38% per tahun, maka biaya hidup 10 – 30 tahun ke depan kira-kira sebesar ini:
Kebayang gak gimana dengan biaya hidup di masa tua nanti? Yah, kira-kira 30 – 35 tahun lagi, saat usia kita memasuki masa pensiun dan tidak produktif lagi. Dengan biaya hidup yang meroket tinggi, sudah siapkah dana pensiun kita? Terlebih bagi kita yang non-PNS, tentu harus nyiapin dana pensiun sendiri.
Kenapa sih nabung aja itu enggak efektif?
Karena uang yang ditabung segitu-gitu aja. Uang 10 ribu di tabungan saat ini dan uang 10 ribu di masa depan akan berkurang jauh nilai tukarnya akibat inflasi tadi.
Belum lagi dipotong biaya admin bank.
Kalau nabung cuma bisa ngoyo kerja, eh uang dipotongin admin bank mulu. Ujung-ujungnya tetep kalah ama inflasi pula. Ini namanya kerja keras, bukan kerja cerdas.
Kalau mau kerja cerdas, caranya ya investasi.
Ha? Investasi gimana lagi? Gak mau ah, ntar bodong. :( Oiya, kalo nabung emas itu termasuk investasi juga kan?
Sayangnya, nilai investasi emas fluktuatif mengikuti inflasi. Jadi nilai investasinya hanya mampu ‘menambal’ biaya yang diakibatkan oleh inflasi. Sederhananya begini deh:
Uang 10 ribu saat ini bisa untuk beli semangkok bakso, maka 10 tahun lagi sudah tidak bisa.
Emas 0,1 gram saat ini bisa untuk beli semangkok bakso, maka 10 tahun lagi masih bisa.
Sedangkan investasi 1 unit reksa dana misalnya, saat ini bisa untuk beli semangkok bakso. Maka 10 tahun lagi masih bisa bahkan dapat uang kembalian.
Sampai sini mulai paham, kan?
Oke oke, akhirnya tertarik buat investasi nih. Tapi kira-kira investasi dalam bentuk apa, ya? Yang aman dan cocok bagi pemula gitu.
Yuk, kenalan dengan Reksa Dana!
Melansir dari ekonomi.kompas.com, mayoritas investor dari generasi millenial memilih produk investasi Reksa Dana (yang selanjutnya disingkat RD), khususnya RD Pasar Uang.
Kenapa begitu ya?
Karena eh karena, dalam berinvestasi tuh kita harus punya 3 modal utama: uang, pengetahuan, dan waktu.
Uang alias modal untuk diinvestasikan sejumlah minimum dari setiap instrumen investasi.
Pengetahuan untuk mengambil keputusan. Pengetahuan ini mencakup wawasan finansial, update berita ekonomi, dan lain-lain.
Waktu untuk memonitor setiap instrumen investasi yang kita miliki.
Oya, instrumen = produknya ya. RD merupakan salah satu instrumen investasi.
Reksa Dana menjadi instrumen yang sangat digemari karena bisa dimulai dengan modal yang kecil, minim pengetahuan, dan minim waktu untuk memonitor. Nih jelasnya bisa kamu lihat di tabel perbandingan berikut ini.
Kok bisa? Reksa Dana itu apaan sih?
Jadi, Reksa Dana adalah program investasi yang menggabungkan modal dari banyak investor, dan berinvestasi pada beragam instrumen, serta dikelola secara profesional oleh perusahaan pengelola aset (Manajer Investasi).
Sederhananya, kita berinvestasi secara patungan. Kan modalnya kecil-kecil tuh, dikumpulin dan dikelola oleh Manajer Investasi (disingkat MI) untuk diinvestasikan pada beragam instrumen.
Ibarat kayak mau beli saham itu loh. Kalo per orangan kan berat ya, harga 1 unit saham aja Rp5 juta. Nah dengan Reksa Dana, kita bisa invest dari Rp10 ribu aja!
Kalo dengan modal Rp5 juta kita cuma bisa beli 1 unit saham, dengan modal segitu kita bisa beli beraneka unit Reksa Dana. Jadi kalo ada unit yang turun nilainya, tidak berdampak pada unit lain. Lha kalau saham kan cuma 1 unit. Kalo turun nilainya, ya rugi sudah.
Keuntungan lain dari berinvestasi di Reksa Dana:
🌟 Fleksibel. Banyak pilihan produk sesuai kebutuhan investasi. Ada RD Pasar Uang, RD Pendapatan Tetap, RD Campuran, dan RD Saham.
🌟 Likuid. Bisa dicairkan kapan saja, tanpa jangka waktu.
🌟 Aman. Terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
🌟 Bebas pajak. Hasil investasi reksa dana tidak dipotong pajak.
🌟 Terjangkau. Mula dari Rp10 ribu!
Untuk pemula, RD Pasar Uang adalah pilihan yang cocok karena stabil (nilai investasi tidak boleh turun). Tolak ukurnya deposito 1 bulan setelah dipotong pajak, hasil investasi lebih tinggi dari RD Pasar Uang.
Gimana sih cara berinvestasi Reksa Dana?
- Kita melakukan pembelian (subscription). Dana yang kita investasikan dibelikan ‘unit’ RD.
- Nilai investasi kita akan naik-turun seiring dengan naik-turunnya harga unit RD.
- Kapan pun ketika dirasa nilai investasi telah berkembang cukup banyak, kita bisa mencairkan ‘unit’ RD dan menikmati hasilnya.
Oiya, unit suatu RD yang kita punya dapat ditukar dengan unit RD lain kapan pun kita mau.
Di mana enaknya kita berinvestasi Reksa Dana?
Well, kamu bisa coba berinvestasi Reksa Dana di MAMI, alias Manulife Asset Management Indonesia.
Kenapa kok MAMI? Soalnya, MAMI punya 4 poin asyik yang memudahkan kita sebagai investor pemula.
🌟 Seluruh interaksi MAMI dengan investor dan calon investor didasarkan pada edukasi.
🌟 Reksa Dana Manulife tidak membebankan biaya pembelian. Maka 100% dana investor menjadi modal investasi, tidak dipotong!
🌟 Investor dapat melakukan transaksi (jual, beli, alihkan) dan memonitor pertumbuhan investasinya kapan saja, di mana saja melalui klikMAMI.com.
🌟 Ada LANI-Layanan Investasi MAMI yang siap membantu setiap hari pukul 08.00 – 22.00 WIB lewat telepon, e-mail, bahkan live chat.
Gak pake pikir panjang, aku langsung bikin akun di klikMAMI.com. Proses pendaftarannya mudah dan tidak ribet. Paling tidak butuh intip-intip nomor KTP, NPWP, rekening tabungan, dan semacamnya.
Selesai daftar, akun pun diaktivasi tidak beberapa lama setelahnya. Aku mau praktikin dan share perkembangannya di postingan selanjutnya aja ya.
Lho, ini masih ada kelanjutannya?
Iya dong, kan aku dapet ilmu investasi Reksa Dana ini dari acara Kopdar Investarian yang diselenggarakan oleh PT Manulife Asset Management Indonesia. Kalo di pertemuan pertama masih ngebahas RD Pasar Uang, pertemuan berikutnya akan dibahas tuntas sampai RD Saham sekalian praktik!
Nah, teman-teman sekarang bisa lho bikin akun di klikMAMI.com buat belajar atau coba-coba. Jangan lupa masukkan kode ‘HILDAF34’ di kolom referral ya!
Reksa Dana, boleh lah ya..
-Hilda Ikka-
waaaa.. manulife emang udah pemain lama untuk reksadana dan asset management lainnya. ya ampun mbaaak. ku udah tau lama, tpi belum mulai2 nihhh. baiklah, mari kita bereksa dana saja di MAMI. Mudah beut keknya tuh
ReplyDeleteAku masih pelajari terus dan kayaknya tertarik deeeh
ReplyDelete