Jadi, keinginan untuk bertemu dengan little-girl-who-turn-into-beautiful-lady seperti yang kutulis di postingan Sahabat Kecil ini akhirnya terwujud. Sekitar awal Agustus lalu, aku janjian buat main ke rumahnya dengan niatan menjalin silaturahmi. Udah 6 tahun gak ketemu, kebayang gak tuh gimana kangennya.
Jadi seperti yang Chocoreaders ketahui, tanggal 6 Agustus lalu aku berkesempatan menghadiri acara pembukaan Pameran Produksi Indonesia 2015. Berkat membludaknya blogger yang ingin hadir di acara ini dari berbagai daerah, maka panitia pun berupaya mencarikan akomodasi hotel di Surabaya selama event PPI dihelat. Syukurlah beberapa hotel bersedia menampung para blogger pencari rizki untuk menginap beberapa hari. Salah satunya Hotel Sahid Gunawangsa Surabaya yang berlokasi di Menur Pumpungan ini.
Kilas Balik 12 Tahun Perjalanan Kebab Baba Rafi
Aku suka sekali kebab. Beruntung sekali aku hidup pada era sekarang ini di mana kebab sudah menjadi santapan yang begitu populer. Coba kalo aku lahir di jaman penjajahan, boro-boro makan kebab, yang ada mah dar-dor-dar-dor melulu. :D
Aku jatuh cinta kali pertama pada kebab ya... kebab Baba Rafi. Berkat Baba Rafi, aku bisa mencicipi makanan khas Turki ini dengan cita rasa lokal dan harga terjangkau. Sekali gigit, aku nggak bisa berhenti memuji kelezatannya. Waktu itu outlet kebab belum menjamur seperti sekarang ini, sehingga dulu aku rela menjelajahi sudut Gresik untuk menemukan outlet kebab Baba Rafi demi menikmati segulung kebab.
Nah kebetulan di acara Pameran Produksi Indonesia 2015 kemarin ada event bagi-bagi 100 kebab Baba Rafi gratis! Wew, daku nggak mau ketinggalan dong. Udah makanan favorit, dapetnya secara cuma-cuma lagi. Bonusnya, aku pun berkesempatan mengikuti live talkshow bersama salah satu owner Kebab Baba Rafi, yakni Nilam Sari.
*
4 Selebgram Cilik Favoritku
Sejak berganti hape yang lebih kompatibel, hobi nge-instagramku makin banter. Yalah gitu pake protes kuota cepet habis padahal tau sendiri kuotanya lari ke mana. xD Dan ternyata yang eksis di dunia instagram gak cuma orang dewasa dengan segala daya tariknya. Bocah-bocah cilik pun bisa jadi punya sekian ratus ribu follower. Terlepas dari kontroversi soal mengupload segala kegiatan anak di sosial media, mereka ini sangat menggemaskan. And I love it!
Ini dia bocil-bocil yang berhasil menyedot perhatian publik.
Tentang Culture Shock
So melalui postingan ini, aku bermaksud mendeklarasikan bahwa aku telah resmi menjadi anak rumahan.
YEAH THAT SOUNDS NOT GOOD.
Aku sudah bukan anak kos lagi. Aku nggak di Surabaya lagi. huhuhuhuhu. *pukpuk Kebebasanku telah direnggut. T_____T *lebay
Usai lebaran Ibuku sudah mengetok palu hukum untukku agar segera boyong (keluar) dari kos sebelum jatuh tempo pembayaran kos di awal bulan Agustus. Toh kata beliau sudah tidak ada tanggungan akademik lagi. Urusan pemberkasan dan administrasi bisa dilakukan PP Surabaya – Gresik. Kalau pun harus menginap, bisa numpang tidur di rumah temen. Hiks. Okelaaah.
Di rumah, tentu saja aku tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa kulakukan di kos. Oleh sebab itulah semenjak di rumah aku mengalami culture shock. Apa itu culture shock?
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons