Assalamualaikum ya akhi1 wa ukhti2…
*sambutannya edisi Ramadhan pula*Gimana puasanya? Lancar kah? Semoga gak ada yang kecolongan mokel ya. :D Oya, bagaimana menurutmu bulan Ramadhan tahun ini? Masih semarakkah dengan tahun sebelumnya? Kalau masih, alhamdulillah ya. Tidak sepertiku yang makin surut euforia-nya. Aku mengalami tiga suasana berbeda tiga tahun terakhir ini. Yeep, tahun ini aku menjalankan ibadah puasa di kost sejak hari pertama! Oh God…. Melas sekali. (╥_╥) Padahal momen awal puasa itu indahnya dinikmati bersama keluarga. Apa daya… tugas UTS mengharuskanku menetap di Surabaya.
Bulan puasa di kos itu berasa gak jauh beda sama hari biasa. Suer dah! Secara kosku berdekatan dengan mall Tunjungan Plaza. Wih, gak kebayang deh di sepanjang jalan gang kan banyak depot-depot gitu, kalo pas lewat siang-siang baunya eh semriwiiing. :3 Meski tempatnya udah ditutup pake selusin tirai, tetep aja aroma masakannya menggoda iman.
Tahun kemarin sih aku menjalani ibadah puasa sejak hari pertama mudik di rumah sampai detik-detik terakhir mudik ke Jombang.
Fulltime with family! Dan bulan puasaan yang harusnya bisa menurunkan lemak pun tidak berlaku saking makmurnya sajian makanan di rumah. Tiap buka puasa pun selalu tersedia es. Di kost boro-boro minuman dingin, air putih aja gak pernah berganti jadi sirup. ┒(⌣˛⌣)┎
Setahun lagi sebelumnya, aku masih tercatat sebagai siswi kelas XII
MBI Amanatul Ummah. Ramadhan terakhir yang kulalui di pondok. Jujur waktu itu aku kadang berharap agar waktu cepat berlalu akibat padatnya aktivitas di bulan Ramadhan yang amat melelahkan, terlebih bagi siswi tingkat akhir sepertiku. Eh begitu sudah bebas dari
‘holy jail’, baru deh kerasa nikmatnya melewatkan bulan penuh berkah ini di pondok. Sooo much the things that I missed about. Hiks. Dan inilah beberapa hal yang mewarnai Ramadhan kami:
1. Tradisi makan bersama dalam satu nampan.Hal inilah yang paling kita kangenin. Ya, tradisi ini cuma dilaksanakan tiap bulan Ramadhan atau kalo pas lagi ada banca’an aja. Jadi beberapa anak dibentuk dalam satu grup secara random dan kita makan bareng dengan orang-orang itu terus. Biasanya tiap grup membentuk sistem bergiliran mengambil nampan dan mencucinya. Oya, menu makan kita itu melas sekali loh. Porsi nasi 5 orang untuk 8 orang. Kalo sahur ya menunya cuma tahu atau tempe goreng sepotong per orang trus nasinya dikasih kecap murahan (kebayang kan rasanya). Beruntung kami kalo tersentuh batinnya ya beli kerupuk diremes-remes biar rata. Kalo menu buka puasa masih mending, ada variasi tiap hari. Maka dari itu tiap bulan puasa kita selalu menyiapkan lumbung padi berlebih (baca: jajan dan makanan awetan).
2. Bikin ta’jil minuman per kelas.Kita bisa dapet minuman gratis untuk berbuka dari kegiatan ini. Tapi jangan harap dapet banyak ya, minumannya dijatah berdasarkan grup nampan. Jadi satu minuman untuk satu grup. Pihak pondok hanya menyediakan beberapa kerat sirup sedang kelas yang kebagian tugas berhak membikin es dalam varian apa saja dengan biaya patungan kelas itu sendiri. Kadang es kopyor, es teh, es nutrijel, es cao, dan lain sebagainya. Oya, kelas putri menyediakan ta’jil hanya untuk penghuni asrama putri sedang kelas putra juga menyediakan ta’jil hanya untuk penghuni asrama putra.
|
Antri ngambil ta'jil *uh ambilnya sampe pake gayung segala* |
3. Buber per kelasIni bukan hal wajib yang rutin sih. Tergantung anggota dan wali kelasnya. Aku pernah ngadain sekali pas kelas X soalnya wali kelas kita, Ustadz Mirzaque, rumahnya agak dekat dengan asrama. Jadilah kita masak-masak di rumahnya. Menunya merupakan makanan favorit ustadz Mirzaque, yakni kerang!! Kita masak dengan cara direbus. Sialnya, hasil jadinya keasinan! Aku termasuk yang ikut masak malah jadi korban tuduhan kebelet kawin (soal masakan yang keasinan). (۳˚Д˚)۳
4. KultumHal ini berlaku wajib untuk siswa-siswi kelas sepuluh aja. Yang bikin berkesan itu karena deg-degannya kita saat harus tampil memberikan tausiyah di depan orang banyak. Berasa ustadz-ustadzah gitu. :D
|
Kira-kira seperti inilah suasana saat kultum sore *eh ada aku loh :p |
5.Molornya kegiatan ubudiyah (ibadah)Sudah tak disangsikan lagi kalo lagi puasa kita jadi lemes. Bawaannya pengen tiduuuur mulu. Aku juga makin parah ngebo. Susah dibangunin pas sahur, habis sahur langsung tidur lagi, telat berangkat ke masjid, dan seterusnya. Hoaaahm.
|
Selepas salat Subuh di masjid utama |
6.Sensasi salat TarawihKarena pondokku beraliran NU, jadi jumlah bilangan rakaat tarawihnya sebanyak 20 rakaat. Dengan area musolla asrama yang luasnya tidak seberapa, jadilah kita salat dengan kondisi berdesak-desakan. Oya, santri putra kelas XII-lah yang menjadi imam salat tarawih dan witir. Kita yang santri putri selalu kepo akan identitas si imam. Siapatahu ada yang bacaannya fasih dan caranya mengimami salat bisa diacungi jempol, akhirnya dapat dipertimbangkan sebagai imam di masa depan. #Eaaa (/‾▿‾)/
7.Mokel/Gak puasa gara-gara datang bulanHaha, ini nih. Kita kalo yang datang bulan itu mesti disisain makanan sahur buat sarapan pagi (tergantung kebijakan grup nampan masing-masing). Trus mereka bakal bergerombol makan di pojokan kamar. Yang mangkelin, mereka bisa makan dari lumbung padi masing-masing yang pasti bikin ngiler anak-anak yang puasa. Soalnya udah pasti gak kebagian kan. :3
8.Baksos di Panti AsuhanIni kegiatan angkatanku di kelas akhir. Program ini kita namakan
“PUMPKIN”. Aku lupa kepanjangannya apa. Jadi kita mengunjungi panti asuhan yang memprihatinkan nasibnya. Kita ajak bermain anak-anak panti sejak pagi hari dan kita buka puasa bersama.
Dari kegiatan tersebut kita jadi bersyukur dengan apa yang kita punya dan nasib kita ternyata jauh lebih baik dibanding dengan apa yang anak-anak panti itu rasakan.
|
Berpose usai buka bersama |
So, that’s all the things that memorized me. Bagaimana dengan kalian? Hal apa yang membuat bulan Ramadhan-mu semakin berkesan? ƪ(˘⌣˘)┐"ƪ(˘⌣˘)ʃ"┌(˘⌣˘)ʃ
1 akhi = saudara laki-laki dalam bahasa Arab
2 ukti = saudara perempuan dalam bahasa Arab
Social Icons