Siang itu suasana rumah sedang sepi. Aku pun tak punya firasat apa-apa saat penglihatanku memasuki kamar yang memiliki banyak boneka porselen berjajar rapi. Kesemuanya amat cantik. Terlebih satu yang amat besar dan diletakkan di sisi yang paling atas. Tiba-tiba kurasakan bulu kudukku merinding. Daun pintu yang berada tepat di balik punggungku seolah ada yang menggerakkannya. Pelan-pelan aku menoleh…. Betapa terkejutnya saat kulihat sosok seorang gadis kecil bergaun putih berdiri di sana. Lebih menakutkan lagi saat tiba-tiba ia menjelma sebagai sesosok hantu perempuan!
KYAAAA! Aku menjerit kencang. Begitu pula penonton lainnya di bioskop, tak terkecuali
my hunny yang berada di sebelahku.
|
Apa lu liat-liat? |
Hiahaha, itulah yang terjadi saat nonton film horror ‘
Annabelle’ di Tunjungan XXI dalam rangka nuansa
Halloween. Buat yang belum tau sejarahnya, kamu bisa baca asal muasal
Halloween di web Tokopedia.com. Meski Halloween bukan bagian dari budaya kita, nyatanya Indonesia cukup meriah lho setiap menyemarakkan acara ini. Amati saja, tiap memasuki bulan Oktober kita pasti menemukan hiasan labu
Jack-O-Lantern bertebaran di mana-mana. Bisa juga orang-orangan sawah, tengkorak, kelelawar hitam, dan lainnya.
Halloween selalu dikaitkan dengan horror dan mistis. Mungkin itulah sebabnya Annabelle dirilis pada bulan Oktober. :D Dan menurutku, hantu-hantu di luar negeri gak menakutkan bila dibandingkan dengan hantu-hantu lokal.
Trus, kenapa film horror buatan mereka itu serem? Yah, itu kan efek suaranya yang nyeremin. Vampire, Frankeinstein, Dracula, orang-orangan sawah… buatku masih gak ada apa-apanya dengan pocong, kuntilanak, genderuwo, wewe gombel dan lain-lain.
*Annabelle pun masih kalah serem ama Suz***a
Serius, aku sendiri gak mau berurusan sama sekali dengan makhluk-makhluk beda alam tersebut. Amit-amit deh kalo sampe ngeliat wujudnya. Tapi jangan salah, aku pun pernah menjadi korban kejahilan mereka di rumahku sendiri.
Social Icons