Sienna dan Tradisi Turun Tanah

Saturday, January 24, 2015

Hola chocoreaders, ketemu lagi nih sama baby Sienna. Siapa sih yang bakal tahan ngeliat wajah innocent balita kecil satu ini? Pokoknya bener-bener ngangenin, deh.

Pernah suatu ketika di bulan November, aku ngerasa kangen dengan Sienna. Lagipula sudah lama aku tidak main ke rumah Mbak Betha. Jadilah aku meminta lelakiku menghubunginya untuk mengabari bahwa minggu ini kita akan berkunjung ke sana. Eh gak taunya, ternyata hari itu bertepatan dengan acara Sienna, yakni Turun Tanah. Kebetulan Mbak Betha hendak mengundang kita, lha kok kita yang udah ngontak duluan, hihi.

Sebenarnya apa sih tradisi turun tanah itu? Yang pernah aku dengar dari mulut ke mulut, tradisi ini diadakan untuk selametan (syukuran) balita berusia 7 bulan. Yang menjadi ciri khas tradisi ini adalah nantinya si balita akan memilih benda-benda yang disediakan dan hal itu bisa merupakan pertanda bakal jadi apa ia di masa depan. Contoh, bila ia mengambil sisir, bisa jadi ia bakal jadi gadis centil atau siapa tau terampil kerja di salon. :D

Book, for a Special Present

Friday, January 23, 2015


I’m a bookworm. Sangat kutu buku. Sedari kecil aku sudah gemar membaca. Majalah, komik, novel… (kecuali buku pelajaran :v ) bahkan kertas koran yang seringkali jadi bungkus gorengan, selalu kulahap habis. Ibuku sendiri sampai geleng-geleng kepala, karena kalau secara keturunan sih, keluargaku gak ada yang hobi membaca. :p Yah… seingatku sih, karena aku anak pertama, tanpa sadar ibu masih sering meluangkan waktu untuk membacakan cerita untukku.

Lucunya, sewaktu SD aku gak boleh punya koleksi buku cerita sama sekali. Entah komik, novel anak-anak, bahkan majalah! Sedih sekali, apalagi saat aku tahu orang tuaku berpikiran bahwa koleksi buku seperti itu akan membuat prestasiku menurun di sekolah. Beruntung perpustakaan SD-ku mempunyai banyak sekali koleksi yang gak ada habis-habisnya untuk aku lahap hingga lulus.

Menilik Konsep Eco melalui Wisata Green Industri

Tuesday, January 20, 2015


“Kokoh, Kuat, Tak Tertandingi”

Ada yang sudah akrab dengan slogan di atas? Yak betul, slogan tersebut milik sebuah perusahaan ternama di Indonesia, yakni PT Semen Gresik. Perseroan ini merupakan anggota grup perusahaan Semen Indonesia yang bersama Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thai Long Cement Vietnam.

Suatu hari aku dicolek Mas Rinaldy di sebuah acara yang dijadwalkan melalui FB. Wisata Green Industri, yang agendanya adalah mengunjungi pabrik Semen Gresik di Tuban. Wah, keren dong. Gak harus jadi anak jurusan teknik pun bisa dapet kesempatan berkunjung ke sana. Tanpa pikir panjang aku pun langsung mendaftar.

KEB, Let’s Make a Wish!

Sunday, January 18, 2015



Tak terasa, KEB telah memasuki tahun ketiga eksistensinya. Aku sendiri belum genap setahun bergabung di dalamnya. Namun yang kurasakan, seolah-olah aku telah lama mengenal orang-orang yang membentuk kekeluargaan ini. So, KEB, this is for you.

Kuliner ala Koboi di Mr. Tacoz

Friday, January 16, 2015

Pernah gak sih kalian makan sajian khas Meksiko? Meurut artikel yang pernah aku baca, bisnis kuliner Meksiko sedang marak memasuki Indonesia di tahun 2014. Aku pun baru merasakannya sekitar bulan Juni lalu, saat diajak lelakiku ke sebuah kafe unik bernama Mr. Tacoz di dekat kawasan rumahnya. Asiik, akhirnya keturutan juga buat makan kuliner ala koboi, hehehe.

Hola, It’s Baby Sienna!

Wednesday, January 14, 2015

Aku suka anak kecil, sama halnya aku menyukai kucing. Maksudku, bahkan hanya dengan memandangi mereka pun telah mampu memberiku semacam terapi. Aku selalu jatuh hati.

If I could just Turn Back

Sunday, January 11, 2015


… the time.

Pak Affan, guru geografiku sewaktu SMA, mempunyai motto hidup yang luar biasa: putuskan dan jangan sesali. Aku mengiyakan selama bertahun-tahun lamanya hingga aku terlempar di sini.
Yakni aku menyesali satu hal.

Jika aku diberi kesempatan untuk mengubah sesuatu di masa lalu, aku ingin kembali di masa-masa saat menentukan pilihan kuliah, agar tidak terdampar lagi di sini.
***