credit: nyunyu.com |
Alhamdulillah… aku bahagia sekali akhirnya aku bisa menyelenggarakan giveaway, meski bentuknya kecil-kecilan. Ah sudahlah, pokoknya aku seneng soalnya gak melulu jadi peserta giveaway saja! :D
Aku mengadakan giveaway ini dalam rangka setahun telah aktif ngeblog di sini. Yah, walaupun blog ini sudah ada sejak beberapa tahun silam dan mengalami begitu banyak pergantian alamat dan tampilan blog, namun aku baru benar-benar menekuninya ya tahun lalu. Sejak saat itu, blogging telah membawaku pada proses perubahan dan pendewasaan. Maka dari itu aku ingin mengadakan giveaway juga dalam rangka syukuran gitu. hehehe.
Yaaaayyyyy! Akhirnya keturutan juga buat bikin postingan tentang penyanyi lagu cover favoritku. Dari dulu-dulu juga udah pengin mulai dan entah kenapa selalu ‘ora sido’. *jitak :D Oya, sebelumnya apakah kalian sudah tahu apa itu lagu cover?
Sebenernya ya mirip-mirip dikit sih sama arti lagu recycle, yakni lagu yang didaur ulang dan dinyanyikankembali dengan gaya berbeda dari penyanyi sebelumnya. Namun kebanyakan istilah lagu recycle lebih sering digunakan pada bidang komersil. Kalau lagu cover ya kebanyakan diunggah ke Youtube, kayak yang dilakukan Alex Goot ini.
credit: google images |
Tentu saja aku heran mengapa bisa begitu. Ternyata eh ternyata, rambut indahnya selama ini adalah hasil smoothing semata. Begitu efek obatnya habis, rambut kawanku ini tak hanya kembali pada bentuk semula, melainkan juga rupa rambutnya semakin parah. Kering, kusam, dan kelihatan banget gak sehat. Yang paling ngeselin, temenku ini gak tahu caranya merawat rambut usai smoothing. Lah, pegimane. -_-
Padahal aku pengen ngerasain smoothing suatu hari. Tapi jadi was-was juga kalo malah bikin rambut rusak. ._.
Seberapa banyak sih long dress yang ada di lemari pakaianmu? Atau seberapa sering kamu mengenakan long dress dalam kehidupan sehari-hari?
Hola chocoreaders, ketemu lagi nih sama baby Sienna. Siapa sih yang bakal tahan ngeliat wajah innocent balita kecil satu ini? Pokoknya bener-bener ngangenin, deh.
Pernah suatu ketika di bulan November, aku ngerasa kangen dengan Sienna. Lagipula sudah lama aku tidak main ke rumah Mbak Betha. Jadilah aku meminta lelakiku menghubunginya untuk mengabari bahwa minggu ini kita akan berkunjung ke sana. Eh gak taunya, ternyata hari itu bertepatan dengan acara Sienna, yakni Turun Tanah. Kebetulan Mbak Betha hendak mengundang kita, lha kok kita yang udah ngontak duluan, hihi.
Sebenarnya apa sih tradisi turun tanah itu? Yang pernah aku dengar dari mulut ke mulut, tradisi ini diadakan untuk selametan (syukuran) balita berusia 7 bulan. Yang menjadi ciri khas tradisi ini adalah nantinya si balita akan memilih benda-benda yang disediakan dan hal itu bisa merupakan pertanda bakal jadi apa ia di masa depan. Contoh, bila ia mengambil sisir, bisa jadi ia bakal jadi gadis centil atau siapa tau terampil kerja di salon. :D
Pernah suatu ketika di bulan November, aku ngerasa kangen dengan Sienna. Lagipula sudah lama aku tidak main ke rumah Mbak Betha. Jadilah aku meminta lelakiku menghubunginya untuk mengabari bahwa minggu ini kita akan berkunjung ke sana. Eh gak taunya, ternyata hari itu bertepatan dengan acara Sienna, yakni Turun Tanah. Kebetulan Mbak Betha hendak mengundang kita, lha kok kita yang udah ngontak duluan, hihi.
Sebenarnya apa sih tradisi turun tanah itu? Yang pernah aku dengar dari mulut ke mulut, tradisi ini diadakan untuk selametan (syukuran) balita berusia 7 bulan. Yang menjadi ciri khas tradisi ini adalah nantinya si balita akan memilih benda-benda yang disediakan dan hal itu bisa merupakan pertanda bakal jadi apa ia di masa depan. Contoh, bila ia mengambil sisir, bisa jadi ia bakal jadi gadis centil atau siapa tau terampil kerja di salon. :D
I’m a bookworm. Sangat kutu buku. Sedari kecil aku sudah gemar membaca. Majalah, komik, novel… (kecuali buku pelajaran :v ) bahkan kertas koran yang seringkali jadi bungkus gorengan, selalu kulahap habis. Ibuku sendiri sampai geleng-geleng kepala, karena kalau secara keturunan sih, keluargaku gak ada yang hobi membaca. :p Yah… seingatku sih, karena aku anak pertama, tanpa sadar ibu masih sering meluangkan waktu untuk membacakan cerita untukku.
Lucunya, sewaktu SD aku gak boleh punya koleksi buku cerita sama sekali. Entah komik, novel anak-anak, bahkan majalah! Sedih sekali, apalagi saat aku tahu orang tuaku berpikiran bahwa koleksi buku seperti itu akan membuat prestasiku menurun di sekolah. Beruntung perpustakaan SD-ku mempunyai banyak sekali koleksi yang gak ada habis-habisnya untuk aku lahap hingga lulus.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons