Katanya, yang namanya pasangan itu ada untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing. Aku nggak setuju dengan pernyataan ini, karena seperti yang aku baca di buku Sabtu Bersama Bapak, aku setuju bahwa mengatasi kekurangan diri adalah kewajiban masing-masing individu. Bukan pasangan. Okelah kalau memang bisa melengkapi, tapi itu bukan suatu kewajiban yang menuntut pasangan untuk membantu individu itu untuk berubah.
Oleh karena itu, aku pun gak bisa dong menuntut pasanganku untuk mengcover kekuranganku. Yang ada malahan kita ini pasangan yang kompak. Kompak kekurangannya, sama-sama pelupa. Mungkin untuk faktor U, pasanganku (kita sebut aja selanjutnya “Muffin”) masih bisa ngeles. Lha kalo aku? Masih muda kok pelupa. Ya maklum dong kebanyakan makan makanan mengandung micin dan MSG. --_____--
Di antara sekian juta kisah keteledoran kita, ada tiga cerita yang paling membekas. Tiga cerita yang bila diingat-ingat makin bikin ngerasa bego, tiga cerita yang masih jadi topik obrolan kita berulang kali.
Bukan. Ini bukan postingan tentang promo clothing line terbaru, kok. :D
Kebetulan aja aku lagi pengen bikin post berbau fashion. Sebagai random daily lifestyle blogger, aku berhak dong berbagi cerita atau inspirasi dari hal-hal yang aku suka. Fashion salah satunya. Awalnya aku gak pede sih bikin beginian. Selera fashionku biasa-biasa aja soalnya. Namun Kak Diana Rikasari sukses membuat perasaan rendah diriku lenyap. Baginya, fashion gak selalu mengikuti pakem. Ah, bener juga. Yang terpenting dalam fashion itu rasa nyaman dan percaya diri. Fashion is just about being your self.
Di postingan ini aku mau berbagi salah satu style berpakaian andalanku. Entah kenapa, kalo lagi iseng aku suka bongkar-bongkar lemari di rumah. Biasanya dengan begitu, aku bisa menemukan kembali pakaian lamaku bahkan pakaian ibuku sewaktu jaman beliau masih muda. Maklum lah, koleksi baju jaman dulu sampe jaman sekarang berada dalam satu lemari besar. Jadi pakaian lamaku banyak yang tenggelam di tumpukan bawah dan seringkali membuatku lupa kalo memilikinya. Ya kan?
Aku ini termasuk cewek yang telat mengenal make up lho. Boro-boro dengan rencana upgrade keterampilan dandan selepas lulus SMA, nyatanya gak banyak berubah. Tetep aja pede tampil kusem dan kucel, padahal udah dibeliin ibu eyeliner sama foundation. Malah berakhir dengan jarang kepake (halah!). Waktu itu ngeles aja kerjaanku, gak bisa dandan, kilahku. Iyalah gak bisa, soalnya gak mau berusaha. Bahkan sampe punya pacar, wajahku tetap menggembel ria tiap pergi keluar atau jalan-jalan.
Yang parah, sewaktu kali pertama aku diperkenalkan dengan keluarga besar lelakiku (sebagian anggota) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ya ampun, padahal aku dan lelakiku baru saja mengelilingi area Tugu Pahlawan plus disambung nyambangi Museum Kesehatan. Sudah dapat dipastikan betapa rembesnya aku waktu itu, kan? Eh lhadalah malah diajak makan siang bareng keluarga pisan! Dudududu, gagal mendapatkan kesan menawan di pertemuan pertama kaaaan. *uhuk
Kalau kamu berkesempatan menginap di Sheraton Surabaya Hotel & Towers pasti bakalan senang sekaligus bangga dong. Bangga kenapa? Karena Sheraton Surabaya Hotel & Towers kan sudah gak asing di telinga banyak orang sebagai hotel bintang lima ternama. Bahkan bintang limanya berwarna hijau! Eits, kok hijau? Iya, soalnya Sheraton Surabaya ini merupakan eco hotel yang turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan hemat energi. Mau tau?
Tetanggaan sama Royal Plaza, tapi gak pernah hang out ke sana? Atau sebelahan sama tempat makan legendaris, tapi sama sekali belum pernah makan di situ? Hoho, sama dong kayak aku. Meski tetanggaan ama Sheraton Surabaya Hotel & Towers, nyatanya baru kemaren (14/3) aku bener-bener masuk ke dalemnya. Maklum, rejeki anak soleha. :D
Bermula dari undangan untuk menghadiri kampanye Earth Hour, aku pun bertindak ke Sheraton Surabaya. Awalnya sempat bingung pake baju apa, amat takut saltum karena ini kali pertama aku mendapat undangan acara seperti ini. Pake formal ato semi-formal? Ato non-formal, boleh gak ya? Tapi yoweslah, berhubung daku lagi endel jadinya pake pakaian kinclong yang biasanya cuma aku pake di saat-saat tertentu. Alasan lain, biar bisa heboh dandan. *maklum lagi keranjingan banget cyiin*
Bermula dari undangan untuk menghadiri kampanye Earth Hour, aku pun bertindak ke Sheraton Surabaya. Awalnya sempat bingung pake baju apa, amat takut saltum karena ini kali pertama aku mendapat undangan acara seperti ini. Pake formal ato semi-formal? Ato non-formal, boleh gak ya? Tapi yoweslah, berhubung daku lagi endel jadinya pake pakaian kinclong yang biasanya cuma aku pake di saat-saat tertentu. Alasan lain, biar bisa heboh dandan. *maklum lagi keranjingan banget cyiin*
Jadinya dressed up begini :3 |
GELATO!!
Tiap denger kata gelato, selalu kebayang aksi para Minion yang heboh menyebutnya.
Gelato tentunya berbeda dengan ice cream. Baik dari tekstur maupun variasi rasanya. Tekstur gelato lebih padat dan variasi rasanya lebih banyak dibandingkan ice cream. Secara pribadi, aku lebih suka gelato sih. Sayang, gak mudah mencari gelato yang benar-benar enak. I’ve tasted delicious gelato I’ve ever had, named Gelato Secret. Tapi tempatnya jauh sekali di Ubud, Bali wkwkwk. Dan aku belum tau mereka buka cabang di mana lagi.
Surabaya? Hmm… Selain Haagen Dasz dan Baskin Robin yang bertaburan di mall dengan tarif premium, kedai gelato yang aku tau ya Heerlijk Gelato. But for me it’s just so so. Not bad, tapi gak bikin nagih. Rasanya masih belum punya pengganti Gelato Secret di Surabaya.
Untungnya ada kabar gembira *dan bukan ekstrak manggis anyway. Telah dibuka gerai Gelato Paradise di Tunjungan Plaza Surabaya! Pastinya jejingkraan seneng dong, secara kosku ama Tunjungan Plaza kan tetanggaan. :D
Tiap denger kata gelato, selalu kebayang aksi para Minion yang heboh menyebutnya.
credit: pinterest.com |
Surabaya? Hmm… Selain Haagen Dasz dan Baskin Robin yang bertaburan di mall dengan tarif premium, kedai gelato yang aku tau ya Heerlijk Gelato. But for me it’s just so so. Not bad, tapi gak bikin nagih. Rasanya masih belum punya pengganti Gelato Secret di Surabaya.
Untungnya ada kabar gembira *dan bukan ekstrak manggis anyway. Telah dibuka gerai Gelato Paradise di Tunjungan Plaza Surabaya! Pastinya jejingkraan seneng dong, secara kosku ama Tunjungan Plaza kan tetanggaan. :D
by
Hilda Ikka
•in
Food,
Review Kuliner,
Review Kuliner Surabaya,
Sparkling Surabaya,
Tokopedia
•28 comments
Oke, dari sekian potongan mozaik kehidupanku selama magang, aku pilih untuk bercerita tentang pengalamanku main ke rumah Ubii dulu ya. Bukan apa-apa, karena sudah lama gak ketak-ketik laptop, ya aku pilih topik yang ringan dan santai buat warming up. Bener toh yaa. :D
Who’s Ubii? Masa hari gini masih ada yang belum kenal sama Ubii?
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons