The Beauty Blue in Saphire

Wednesday, April 15, 2015


Awalnya, aku gak pernah ambil pusing mengurusi busana untuk dipakai ke acara resepsi pernikahan. Dulunya aku juga sering mengernyitkan dahi bila mendapati pelanggan ibu yang bersorak kegirangan mendapati busana yang bagus untuk dipakai ke acara mantenan (FYI, ibu membuka toko baju di rumah). Pikirku waktu itu, emang kenapa sih dateng ke acara mantenan kudu tampil memesona habis-habisan?

Dibikin Takjub di Basha Market

Monday, April 13, 2015


Siapa yang suka dateng ke pameran? Hayo tunjuk tangan.. Berarti kita klop nih. Apalagi kalo itu pameran industri kreatif, ada bazaar, dan yang terpenting: free entry! Wuhuu, aku bangeeet. *nganut prinsip Mak Irits* Lebih enak lagi kalo tempatnya di dalem mall, biar sekalian ngadem gitu. xixixi.

Kesemua hal yang kusebutkan tadi, ada di Basha Market. Sebuah pameran industri kreatif yang diselenggarakan oleh Universitas Ciputra yang mendukung daya wirausaha melalui stand bazar dan workshop (yang berbayar). Berlokasi di Atrium Mall Tunjungan Plaza lantai 6, pada tahun 2015 ini merupakan kali kedua Basha Market diadakan. Yang pertama dilaksanakan pada Desember lalu dan aku beruntung karena (secara tidak sengaja) sempat mengunjungi pamerannya. And that was really awesome! Membuatku gak mau melewatkan Basha Market yang kedua ini.

Buah Jatuh Tak Selalu dari Pohonnya

Thursday, April 9, 2015

Aku, ibu, dan adikku
Terus dari mana, dong?

Ya bisa jadi langsung jatuh dari langit! :D
Emang ada, ya?

Hahaha, ini adalah ungkapanku untuk kasus genetik pembawa sifat menurun dari orang tua. Ternyata, gak semua sifat/watak anak itu turunan dari orang tuanya. Misal ada anak yang hobinya baca buku ternyata ayah atau ibunya enggak. Atau ada anak yang sukanya nyanyi lagu-lagu India dari kecil padahal orang tuanya gak ada tuh yang hobi nonton pilem India. Nah, biasanya sifat dan watak si anak itu paling dirasakan para ibu ketika sedang hamil. Istilahnya, gawane bayi. Jadi ketika hamil, si ibu ini tiba-tiba punya watak yang di luar kebiasaannya.

Hal itu juga yang dirasakan oleh ibuku ketika mengandungku. Baru-baru ini beliau nostalgia mengenang masa-masa itu. Aku yang ndengerin ya cuma ketawa-ketawa aja. Gimana enggak, ibuku kalo cerita nadanya lucu, apalagi saat mengungkapkan perasaan herannya pada waktu itu karena wataknya berubah saat hamil dan watak itu benar-benar ada padaku. Emang watak apa aja sih yang ada di luar kebiasaan ibu sewaktu mengandungku?

Ada Jendela Dunia di Balai Pemuda

Monday, April 6, 2015

Sumber: http://www.custom-vinyl-decals.com/ebay/wallart/images_large/S33_large.jpg
Hola! Ketemu lagi di sini setelah kemaren berkutat dengan long weekend. Iyap, kalo aku berkutat dengan tugas di saat kebanyakan orang mengisi hari liburnya dengan kegiatan refreshing. *ngenes di pojokan* Ya emang sih tetep ada jatah break buatku. Tapi dengan kepala yang sudah kepenuhan isi aku jadi males mikir aneh-aneh mau refreshing ke mana. Yaudalah, ke Balai Pemuda aja. Kan ada jendela dunia.

Tau kan kalo jendela dunia itu identik dengan buku? Jadi tempat yang aku maksud di sini adalah.. tentu saja perpustakaan! Huahaha, kayak anak pinter aja kalo weekend tongkrongannya di perpus. *cih, aku emang pinter kan? :p*

Jangan selalu termakan oleh stigma yang menyatakan kalau perpustakaan itu nerd, nggak gaul, dan membosankan. Well, kamu bakal mendapati dirimu salah besar kalau kamu mengunjungi perpustakaan kota Surabaya satu ini. Memangnya kenapa?

Balada Pasangan Pelupa

Tuesday, March 31, 2015


Katanya, yang namanya pasangan itu ada untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing. Aku nggak setuju dengan pernyataan ini, karena seperti yang aku baca di buku Sabtu Bersama Bapak, aku setuju bahwa mengatasi kekurangan diri adalah kewajiban masing-masing individu. Bukan pasangan. Okelah kalau memang bisa melengkapi, tapi itu bukan suatu kewajiban yang menuntut pasangan untuk membantu individu itu untuk berubah.

Oleh karena itu, aku pun gak bisa dong menuntut pasanganku untuk mengcover kekuranganku. Yang ada malahan kita ini pasangan yang kompak. Kompak kekurangannya, sama-sama pelupa. Mungkin untuk faktor U, pasanganku (kita sebut aja selanjutnya “Muffin”) masih bisa ngeles. Lha kalo aku? Masih muda kok pelupa. Ya maklum dong kebanyakan makan makanan mengandung micin dan MSG. --_____--

Di antara sekian juta kisah keteledoran kita, ada tiga cerita yang paling membekas. Tiga cerita yang bila diingat-ingat makin bikin ngerasa bego, tiga cerita yang masih jadi topik obrolan kita berulang kali.

#GayaHilda : Pink Goes to Denim (Introducing: New-second!)

Sunday, March 29, 2015


Bukan. Ini bukan postingan tentang promo clothing line terbaru, kok. :D

Kebetulan aja aku lagi pengen bikin post berbau fashion. Sebagai random daily lifestyle blogger, aku berhak dong berbagi cerita atau inspirasi dari hal-hal yang aku suka. Fashion salah satunya. Awalnya aku gak pede sih bikin beginian. Selera fashionku biasa-biasa aja soalnya. Namun Kak Diana Rikasari sukses membuat perasaan rendah diriku lenyap. Baginya, fashion gak selalu mengikuti pakem. Ah, bener juga. Yang terpenting dalam fashion itu rasa nyaman dan percaya diri. Fashion is just about being your self.

Di postingan ini aku mau berbagi salah satu style berpakaian andalanku. Entah kenapa, kalo lagi iseng aku suka bongkar-bongkar lemari di rumah. Biasanya dengan begitu, aku bisa menemukan kembali pakaian lamaku bahkan pakaian ibuku sewaktu jaman beliau masih muda. Maklum lah, koleksi baju jaman dulu sampe jaman sekarang berada dalam satu lemari besar. Jadi pakaian lamaku banyak yang tenggelam di tumpukan bawah dan seringkali membuatku lupa kalo memilikinya. Ya kan?

Simple Make Up for Day Out

Friday, March 27, 2015


Aku ini termasuk cewek yang telat mengenal make up lho. Boro-boro dengan rencana upgrade keterampilan dandan selepas lulus SMA, nyatanya gak banyak berubah. Tetep aja pede tampil kusem dan kucel, padahal udah dibeliin ibu eyeliner sama foundation. Malah berakhir dengan jarang kepake (halah!). Waktu itu ngeles aja kerjaanku, gak bisa dandan, kilahku. Iyalah gak bisa, soalnya gak mau berusaha. Bahkan sampe punya pacar, wajahku tetap menggembel ria tiap pergi keluar atau jalan-jalan.

Yang parah, sewaktu kali pertama aku diperkenalkan dengan keluarga besar lelakiku (sebagian anggota) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ya ampun, padahal aku dan lelakiku baru saja mengelilingi area Tugu Pahlawan plus disambung nyambangi Museum Kesehatan. Sudah dapat dipastikan betapa rembesnya aku waktu itu, kan? Eh lhadalah malah diajak makan siang bareng keluarga pisan! Dudududu, gagal mendapatkan kesan menawan di pertemuan pertama kaaaan. *uhuk