Pitch Perfect 2: The Aca-Awesome Final

Thursday, June 4, 2015


Kebanyakan orang yang baru mengenalku, pasti nganggep aku orangnya diem, cuek, dingin, dan kalo ditanya cuma bisa cengengesan. Well, kalo ingin tahu tingkat kecerewatanku pada first meeting, gampang aja. Tinggal pancing suatu obrolan yang mengangkat topik: Pitch Perfect.

Yap, I’m a Pitch Perfect freaky and I do fangirling too. Aku penggemar beratss pokoknya. Gak bosen ngulang film pertamanya. Sering dengerin playlist lagu-lagu soundtracknya. Hapal hampir seluruh lirik lagunya. Oh God, maybe I’m the freakiest one as Indonesian. xD

Saat kamu ngobrolin Pitch Perfect denganku, yakin deh siapin aja kuping yang tebal. Karena aku bakal tahan ngoceh sepanjang rel sepur dari Stasiun Gubeng sampe Stasiun Banyuwangi Baru. Aku bisa nyeritain urut berdasarkan alur skenario atau bahkan menyebutkan pada bagian mana saja terdapat adegan musikalnya. Makanya aku super excited dong sewaktu Pitch Perfect dikabarkan menghadirkan sekuelnya. Dan sudah rilis tahun ini pemirsah! Yayyy!

Konsep Pernikahan Impian: Nostalgia Bareng Anime dan Kartun Generasi 90an

Sunday, May 31, 2015

credit: http://s1.bwallpapers.com/wallpapers/2014/03/18/
nobita-shizuka-wedding_062509803.jpg
Konsep Pernikahan Impian: Nostalgia Bareng Anime dan Kartun Generasi 90an

Sejak menjadi blogger, aku punya satu keinginan besar tentang resepsi pernikahan. Yaitu dimodalin pake biaya sponsor. Wkwkwk, muluk banget yak. Padahal dapet endorse aja belum pernah. *saknooo* Yah namanya juga impian. Kalau kata Bung Karno, “Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” Tapi kalau kata emak, “Jika engkau jatuh, remuk tuh badan. Susah mijetnya.”

Bicara tentang sponsor, tentunya mereka mau sesuatu yang fantastis sehingga bersedia untuk mengucurkan dana pada yang bersangkutan. Kalo nikahannya cuma akad dan resepsi biasa sambil ngundang orkesan, udah terlalu mainstream bok. Coba deh kalo nikahan ngundang Power Ranger dan bikin atraksi, barangkali pihak sponsor bakal tertarik.

Berhubung aku terlahir dan Muffin besar di era 90an, tentunya kita berdua lekat banget ama kenangan di masa-masa itu. Masa di mana Joshua, Tasya, dan Trio Kwek-Kwek populer membawakan lagu anak. Masa di mana uang 500 rupiah bisa buat jajan segambreng. Sekaligus masa yang dipenuhi banyak acara kartun menyenangkan di layar kaca.

Pepper Lunch, Sensasi Makan Nasi Pake Hot Plate

Wednesday, May 27, 2015

Main course: Teryaki Pepper Chicken

Anak gaul tongkrongan mall pasti tau lah ya ama Pepper Lunch. Kalaupun nggak tau, setidaknya udah familiar gitu sama resto satu ini yang udah punya 15 cabang di mall-mall ibukota. Pepper Lunch sendiri merupakan franchise resto dari Jepang yang menghadirkan pengalaman Do It Yourself (DIY), alias memasak makanan sendiri menurut selera masing-masing. Konsep unik tersebut diwujudkan dengan penyajian makanan di atas hot plate bersuhu 260 derajat celcius bok! WOW!

Di Tunjungan Plaza, dinding pembatas resto Pepper Lunch terbuat dari kaca tembus pandang. Hal tersebut memungkinkan para pengunjung mall dapat melihat jelas pelanggan Pepper Lunch yang sedang asik menyantap hidangannya. Bisa jadi agar orang-orang dapat melihat cara penyajiannya yang unik sehingga tertarik untuk mencicipi. Awal mula aku melihat pun sampe mikir, “Itu makan apa sih kok sampai diaduk-aduk?” Jadi penasaran. Bahkan aku sempet ngirain mereka pada makan nasi di atas cobek. Ealah ternyata itu hot plate segede gambreng! #dasarkatro :’D

Tips Tampil Gaya dengan Budget Seadanya

Tuesday, May 26, 2015


Huahaha gaya banget sih Ka pake sok-sokan bikin tips segala. Padahal masih kalah modis dengan para gadis seantero jagat ini. But hey, let me remind you. Nggak cukup modis bukan berarti nggak bisa tampil gaya, kan? Right, karena mode (fashion) dan gaya (style) adalah dua hal yang berbeda. Fashion amat dipengaruhi dengan tren, sedangkan gaya adalah ciri khas masing-masing individu to put fashion on them.

“Style is way to say who you are without having to speak.”—Rachel Zoe

Buatku, seseorang yang modis gaya berpakaiannya terlihat sangat kekinian. Dapat dipastikan koleksi fashion itemnya melimpah ruah. Itu sebabnya aku nggak bisa dibilang modis karena… frekuensi belanja kebutuhan fashionku amat jarang. Aku pribadi nggak mempunyai dana berlebih untuk terus memperbarui isi lemari. Tapi itu bukan halangan dong untuk bisa tampil menarik, good looking, dan eye catchy.

Terkadang, orang menganggap tampil gaya haruslah mahal. Padahal enggak juga kok, asal tau taktiknya. Tampil gaya juga gak harus melulu mengikuti apa-apa yang sedang tren. Just pick up a little from some happening modes, selanjutnya tinggal sesuaikan dengan selera dan kepribadian kita. Soal budget terbatas? Aku punya solusinya nih untuk kamu semua. Simak ya.

[Olanatics.com 1st Giveaway: Steal The Look] – Muslimah Style on My Way

Monday, May 25, 2015

Aku dan Dian Pelangi
[Olanatics.com 1st Giveaway: Steal The Look] – Muslimah Style on My Way

Siapa sih yang nggak mengenal Dian Pelangi? Meski dia bukan seleb yang hobi wara-wiri di televisi, nama desainer cantik ini sudah nggak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia hingga mancanegara. Kemunculannya sebagai trendsetter membuat style busana muslimah semakin diminati. Dian Pelangi sukses memberikan warna baru bagi dunia fashion perempuan berhijab. Hal tersebut pun membuat populasi perempuan berhijab meningkat dari tahun ke tahun.

Namun nggak semua orang suka dengan apa yang dilakukan Dian Pelangi. Banyak lho pihak-pihak yang menghujat, mencibir, bahkan sampai mengolok-olok. Karena mereka menganggap style yang Dian Pelangi ciptakan sama sekali tidak syar’i. Mereka bilang pakaian muslimah haruslah syar’i sesuai tuntunan Islam. Duh, sedih ya. Mungkin pandangan mereka tentang esensi pakaian muslimah berbeda dengan milik Dian Pelangi. Namanya juga pandangan, tentunya berbeda pada setiap individu. Termasuk aku.

[Street Food Surabaya] Nasi Goreng Jowo Papi Kancil

Tuesday, May 19, 2015


Hayooo siapa yang suka mencuri timun di ladang Pak Tani? Semua pasti tau dong kalau si Kancil pelakunya. Lah kalau Papi Kancil? Ya beda lagi, ini nama sebuah food truck di area Jl. Srikana Surabaya. Kenapa namanya unik begitu? Apa hubungannya dengan tokoh paling hits di jagat fabel itu? Wah aku ndak tau ya, lupa nanya. :D

Awal mula aku dan Muffin bisa makan di tempat ini cuma karena iseng sih. Jadi ya pas makan malem bingung mau makan malam di mana (especially, me). Cari-cari di foursquare, ada food truck terdekat dengan review pengunjung yang lumayan. Hmm.. why not? Akhirnya kita berdua pun sepakat untuk menjajal kuliner di sana.

Aku baru tau bila jalan Srikaya ini dekat dengan kompleks Universitas Airlangga Kampus B. Aku jadi curiga, jangan-jangan pelanggannya kebanyakan anak kampus situ juga hehe *sotoy.

Let’s Get Married

Monday, May 18, 2015


“Main Let’s Get Rich mulu, get marriednya kapan?”

Hihihi, pasti banyak ya yang kesindir sama tagline di atas? Apalagi kalo yang hobi main Let’s Get Rich ini ternyata seorang jomblo. :D Ngenes pasti. Gak cuma para pecandu Let’s Get Rich, semua orang juga sering kena target pertanyaan: “Kapan nikah?” Apalagi yang masa pacarannya udah ngalahin kredit mobil. Lha wong daku yang masa pacarannya belum melampaui kredit motor pun tak luput dari sasaran pertanyaan ini. -__- Gak cuma nanyain kapan aku nikah, banyak juga yang ngomporin aku buat cepet-cepet nikah. Hmm.. emang berani ngisi amplop berapa? :p

Wajar sih kalau banyak orang yang menanyakan hal ini padaku. Secara aku udah punya Muffin yang telah matang secara usia. Selain itu ia juga telah memiliki pekerjaan tetap. Nah lho, tinggal nunggu apalagi? Nunggu negara api menyerang? :D

Well, tentu aku menyimpan alasan tersendiri mengapa tidak cepat menikah semudah melempar dadu pada permainan Let’s Get Rich. Mau tau?