Get The Sims 4 Addicted!

Sunday, June 7, 2015

Get The Sims 4 Addicted!

Mbak-mbak, Ibu-ibu, siapa yang dulu sewaktu kecil suka main orang-orangan? Yang belinya di abang-abang penjual mainan depan sekolah, terus diguntingin dan biar bisa gonta-ganti pakaian. Inget, nggak? Itu hobiku semasa kanak-kanak loh. Biasanya aku main bareng sama temenku. Kalo nggak ada ya main sendirian. Seharian betah main begituan. Soalnya asik sih, bisa ngarang jalan cerita dan berkhayal sesuka hati.

Nah, tau nggak kalo ada game yang cara mainnya kurang lebih sama seperti itu? Namanya The Sims.

Orang lain boleh saja kecanduan game apps macam Clash of Clans (COC), Let’s Get Rich, Hay Day, dll. Tapi aku cuma nyandu sama satu permainan ini. Ini game satu-satunya yang dapat membuatku lupa makan dan tidur, lupa hari dan tanggal, bahkan sampe lupa kalo Kevin Aprilio udah punya pacar baru. :3

Ih, kok bisa segitu gilanya ama The Sims? Emang kenapa sih?

Ramen Curry & Chicken Katsu Donburi, Rekomendasi Menu Foodcourt Royal Plaza

Friday, June 5, 2015


Siapa yang kalo nge-mall kerjaannya windows shopping sama ganjel perut di foodcourt doang?
*tunjuk diri sendiri*

Apalagi dulu sewaktu jaman SMA, aku gaulnya di Royal Plaza. Keluar masuk toko accessories trus ujung-ujungnya njujug foodcourt lantai 3 dan beli AMK (Air Mata Kucing), stand minuman murah meriah dengan harga minimal gak sampe goceng waktu itu. Udah selesei abis gitu pulang wekekek.

Nggak mau mengulang kebiasaan jaman jahiliyah, kali ini aku beneran pengen makan makanan mengenyangkan. Mbok ya sesekali masuk mall itu bisa ngisi perut dengan makanan yang nggak mudah dijumpai di luar. Biarkanlah lidahku yang sehari-hari terbiasa mengecap menu penyetan ini bisa berwisata. Emang cuma orangnya yang bisa ngelencer terus? Lidahnya juga mau dong. :P

Store-store di foodcourt Royal Plaza kebanyakan menyajikan menu khas Indonesia kayak penyetan, sego sambel, nasi goreng, mie ayam, bakso, dkk beserta camilan macam sosis bakar, pentol, tahu crispy, dan crispy-crispy lainnya. Ini nih yang bikin nggak selera. Kalo yang begituan mah ada banyak di luar sono. Untung aku inget kalo temenku punya spot kuliner favorit di sini, yakni Ramen Sho-Gun.

Pitch Perfect 2: The Aca-Awesome Final

Thursday, June 4, 2015


Kebanyakan orang yang baru mengenalku, pasti nganggep aku orangnya diem, cuek, dingin, dan kalo ditanya cuma bisa cengengesan. Well, kalo ingin tahu tingkat kecerewatanku pada first meeting, gampang aja. Tinggal pancing suatu obrolan yang mengangkat topik: Pitch Perfect.

Yap, I’m a Pitch Perfect freaky and I do fangirling too. Aku penggemar beratss pokoknya. Gak bosen ngulang film pertamanya. Sering dengerin playlist lagu-lagu soundtracknya. Hapal hampir seluruh lirik lagunya. Oh God, maybe I’m the freakiest one as Indonesian. xD

Saat kamu ngobrolin Pitch Perfect denganku, yakin deh siapin aja kuping yang tebal. Karena aku bakal tahan ngoceh sepanjang rel sepur dari Stasiun Gubeng sampe Stasiun Banyuwangi Baru. Aku bisa nyeritain urut berdasarkan alur skenario atau bahkan menyebutkan pada bagian mana saja terdapat adegan musikalnya. Makanya aku super excited dong sewaktu Pitch Perfect dikabarkan menghadirkan sekuelnya. Dan sudah rilis tahun ini pemirsah! Yayyy!

Konsep Pernikahan Impian: Nostalgia Bareng Anime dan Kartun Generasi 90an

Sunday, May 31, 2015

credit: http://s1.bwallpapers.com/wallpapers/2014/03/18/
nobita-shizuka-wedding_062509803.jpg
Konsep Pernikahan Impian: Nostalgia Bareng Anime dan Kartun Generasi 90an

Sejak menjadi blogger, aku punya satu keinginan besar tentang resepsi pernikahan. Yaitu dimodalin pake biaya sponsor. Wkwkwk, muluk banget yak. Padahal dapet endorse aja belum pernah. *saknooo* Yah namanya juga impian. Kalau kata Bung Karno, “Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” Tapi kalau kata emak, “Jika engkau jatuh, remuk tuh badan. Susah mijetnya.”

Bicara tentang sponsor, tentunya mereka mau sesuatu yang fantastis sehingga bersedia untuk mengucurkan dana pada yang bersangkutan. Kalo nikahannya cuma akad dan resepsi biasa sambil ngundang orkesan, udah terlalu mainstream bok. Coba deh kalo nikahan ngundang Power Ranger dan bikin atraksi, barangkali pihak sponsor bakal tertarik.

Berhubung aku terlahir dan Muffin besar di era 90an, tentunya kita berdua lekat banget ama kenangan di masa-masa itu. Masa di mana Joshua, Tasya, dan Trio Kwek-Kwek populer membawakan lagu anak. Masa di mana uang 500 rupiah bisa buat jajan segambreng. Sekaligus masa yang dipenuhi banyak acara kartun menyenangkan di layar kaca.

Pepper Lunch, Sensasi Makan Nasi Pake Hot Plate

Wednesday, May 27, 2015

Main course: Teryaki Pepper Chicken

Anak gaul tongkrongan mall pasti tau lah ya ama Pepper Lunch. Kalaupun nggak tau, setidaknya udah familiar gitu sama resto satu ini yang udah punya 15 cabang di mall-mall ibukota. Pepper Lunch sendiri merupakan franchise resto dari Jepang yang menghadirkan pengalaman Do It Yourself (DIY), alias memasak makanan sendiri menurut selera masing-masing. Konsep unik tersebut diwujudkan dengan penyajian makanan di atas hot plate bersuhu 260 derajat celcius bok! WOW!

Di Tunjungan Plaza, dinding pembatas resto Pepper Lunch terbuat dari kaca tembus pandang. Hal tersebut memungkinkan para pengunjung mall dapat melihat jelas pelanggan Pepper Lunch yang sedang asik menyantap hidangannya. Bisa jadi agar orang-orang dapat melihat cara penyajiannya yang unik sehingga tertarik untuk mencicipi. Awal mula aku melihat pun sampe mikir, “Itu makan apa sih kok sampai diaduk-aduk?” Jadi penasaran. Bahkan aku sempet ngirain mereka pada makan nasi di atas cobek. Ealah ternyata itu hot plate segede gambreng! #dasarkatro :’D

Tips Tampil Gaya dengan Budget Seadanya

Tuesday, May 26, 2015


Huahaha gaya banget sih Ka pake sok-sokan bikin tips segala. Padahal masih kalah modis dengan para gadis seantero jagat ini. But hey, let me remind you. Nggak cukup modis bukan berarti nggak bisa tampil gaya, kan? Right, karena mode (fashion) dan gaya (style) adalah dua hal yang berbeda. Fashion amat dipengaruhi dengan tren, sedangkan gaya adalah ciri khas masing-masing individu to put fashion on them.

“Style is way to say who you are without having to speak.”—Rachel Zoe

Buatku, seseorang yang modis gaya berpakaiannya terlihat sangat kekinian. Dapat dipastikan koleksi fashion itemnya melimpah ruah. Itu sebabnya aku nggak bisa dibilang modis karena… frekuensi belanja kebutuhan fashionku amat jarang. Aku pribadi nggak mempunyai dana berlebih untuk terus memperbarui isi lemari. Tapi itu bukan halangan dong untuk bisa tampil menarik, good looking, dan eye catchy.

Terkadang, orang menganggap tampil gaya haruslah mahal. Padahal enggak juga kok, asal tau taktiknya. Tampil gaya juga gak harus melulu mengikuti apa-apa yang sedang tren. Just pick up a little from some happening modes, selanjutnya tinggal sesuaikan dengan selera dan kepribadian kita. Soal budget terbatas? Aku punya solusinya nih untuk kamu semua. Simak ya.

[Olanatics.com 1st Giveaway: Steal The Look] – Muslimah Style on My Way

Monday, May 25, 2015

Aku dan Dian Pelangi
[Olanatics.com 1st Giveaway: Steal The Look] – Muslimah Style on My Way

Siapa sih yang nggak mengenal Dian Pelangi? Meski dia bukan seleb yang hobi wara-wiri di televisi, nama desainer cantik ini sudah nggak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia hingga mancanegara. Kemunculannya sebagai trendsetter membuat style busana muslimah semakin diminati. Dian Pelangi sukses memberikan warna baru bagi dunia fashion perempuan berhijab. Hal tersebut pun membuat populasi perempuan berhijab meningkat dari tahun ke tahun.

Namun nggak semua orang suka dengan apa yang dilakukan Dian Pelangi. Banyak lho pihak-pihak yang menghujat, mencibir, bahkan sampai mengolok-olok. Karena mereka menganggap style yang Dian Pelangi ciptakan sama sekali tidak syar’i. Mereka bilang pakaian muslimah haruslah syar’i sesuai tuntunan Islam. Duh, sedih ya. Mungkin pandangan mereka tentang esensi pakaian muslimah berbeda dengan milik Dian Pelangi. Namanya juga pandangan, tentunya berbeda pada setiap individu. Termasuk aku.