Kilas Balik 12 Tahun Perjalanan Kebab Baba Rafi

Monday, August 17, 2015

Kilas Balik 12 Tahun Perjalanan Kebab Baba Rafi

Aku suka sekali kebab. Beruntung sekali aku hidup pada era sekarang ini di mana kebab sudah menjadi santapan yang begitu populer. Coba kalo aku lahir di jaman penjajahan, boro-boro makan kebab, yang ada mah dar-dor-dar-dor melulu. :D

Aku jatuh cinta kali pertama pada kebab ya... kebab Baba Rafi. Berkat Baba Rafi, aku bisa mencicipi makanan khas Turki ini dengan cita rasa lokal dan harga terjangkau. Sekali gigit, aku nggak bisa berhenti memuji kelezatannya. Waktu itu outlet kebab belum menjamur seperti sekarang ini, sehingga dulu aku rela menjelajahi sudut Gresik untuk menemukan outlet kebab Baba Rafi demi menikmati segulung kebab.

Nah kebetulan di acara Pameran Produksi Indonesia 2015 kemarin ada event bagi-bagi 100 kebab Baba Rafi gratis! Wew, daku nggak mau ketinggalan dong. Udah makanan favorit, dapetnya secara cuma-cuma lagi. Bonusnya, aku pun berkesempatan mengikuti live talkshow bersama salah satu owner Kebab Baba Rafi, yakni Nilam Sari.
*

4 Selebgram Cilik Favoritku

Saturday, August 15, 2015

4 Selebgram Cilik Favoritku

Sejak berganti hape yang lebih kompatibel, hobi nge-instagramku makin banter. Yalah gitu pake protes kuota cepet habis padahal tau sendiri kuotanya lari ke mana. xD Dan ternyata yang eksis di dunia instagram gak cuma orang dewasa dengan segala daya tariknya. Bocah-bocah cilik pun bisa jadi punya sekian ratus ribu follower. Terlepas dari kontroversi soal mengupload segala kegiatan anak di sosial media, mereka ini sangat menggemaskan. And I love it!

Ini dia bocil-bocil yang berhasil menyedot perhatian publik.

Tentang Culture Shock

Thursday, August 13, 2015

Tentang Culture Shock

So melalui postingan ini, aku bermaksud mendeklarasikan bahwa aku telah resmi menjadi anak rumahan.

YEAH THAT SOUNDS NOT GOOD.

Aku sudah bukan anak kos lagi. Aku nggak di Surabaya lagi. huhuhuhuhu. *pukpuk Kebebasanku telah direnggut. T_____T *lebay

Usai lebaran Ibuku sudah mengetok palu hukum untukku agar segera boyong (keluar) dari kos sebelum jatuh tempo pembayaran kos di awal bulan Agustus. Toh kata beliau sudah tidak ada tanggungan akademik lagi. Urusan pemberkasan dan administrasi bisa dilakukan PP Surabaya – Gresik. Kalau pun harus menginap, bisa numpang tidur di rumah temen. Hiks. Okelaaah.

Di rumah, tentu saja aku tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa kulakukan di kos. Oleh sebab itulah semenjak di rumah aku mengalami culture shock. Apa itu culture shock?

Kutai 38 Surabaya, Hunian Istimewa di Pusat Kota

Tuesday, August 11, 2015

Kutai 38 Surabaya, Hunian Istimewa di Pusat Kota

Hola Chocoreaders! Setelah absen sekian minggu, akhirnya Selasa ini bisa post tentang Surabaya lagi hehe. *emang minta ditoyor nih bloggernya xD Well, kali ini aku nggak ngepost tentang wisata ataupun event tertentu. Melainkan review sebuah kost eksklusif di kawasan tengah kota Surabaya.

Ngomongin soal tempat tinggal, kita semua pasti lah yaw menomorsatukan kenyamanan, entah hunian tetap maupun sementara. Secara tempat tinggal adalah tempat untuk mengistirahatkan diri dari segala penat aktivitas sehari-hari. Kalau tempatnya nggak nyaman, yang ada malah nambahin penat dong? :D

Dan kenyamanan tiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang suka bertempat tinggal di hunian berpenghuni ramai, mungkin karena suasananya lebih hidup atau karena baginya tempat tinggal yang sunyi terlalu menyeramkan. Ada juga yang suka menetap di hunian yang sepi alias penghuninya tidak berisik karena menyenangkan baginya tinggal secara privat tanpa ada gangguan.

Nah, kos Kutai 38 Surabaya ini cocok buat orang-orang yang memiliki selera terakhir tadi.

Hare Gene Ke Mane Aje

Monday, August 10, 2015

Hare Gene Ke Mane Aje

*btw itu judulnya sekilas gak kayak bahasa planet lain kan? xD

Chocoreaders, kalau kamu jeli sama blogku beberapa waktu lalu pasti nyadar dong kalo aku sempet hiatus selama hampir dua minggu. Sebelum aku posting review Pameran Produk Indonesia itu loooh. Kalo nggak nyadar yaudah, cuma mau ngasih tau kok. :’D Ya ampyun sumpeeeeh, itu rekor hiatus terlama semenjak daku rajin ngeblog! Rasanya sedih bingit belom bisa jadi blogger disiplin. Pedih hati ini, buk. *pegangin dada*

Selama hiatus itu aku sempet kepikiran sih. Seberapa banyak ya sarang laba-labanya? Jangan-jangan ada gelandangan tidur di depannya, lagi. Atau pas ada blogger yang lagi blogwalking ke Cokelat Gosong dan tau belum diupdate, spontan nyanyiin lagunya Rihanna,”Where…have you been…oouwo aiyaaa aiyaaa aiyaa..”

Ngaco.

Jadi gini deh aku ceritain asal mula terjadinya hiatus kali ini karena sedikit ‘istimewa’. :)

Pameran Produk Indonesia 2015, Ajang Apresiasi Karya Anak Bangsa

Sunday, August 9, 2015

Pameran Produk Indonesia 2015, Ajang Apresiasi Karya Anak Bangsa

Apa sih yang terlintas dibenakmu tatkala mendengar adanya Pameran Produk Indonesia?

“Ah paling ya gitu-gitu aja.”
“Bosenin.”
“Palingan ya isinya batik-batik doang. Yang dateng juga cuma pejabat dan orang dinas. Harganya mahal pula.”

Dan ciyusss, yang terakhir itu selalu muncul di pikiranku setiap kali tau ada event pameran produk Indonesia whatever lah. Duh duh, judgmental banget ya buk!

Nah untungnya ya—diulangi lagi, untungnya—‘secara tidak sengaja’ aku menghadiri Pameran Produk Indonesia 2015 (yang selanjutnya aku singkat PPI 2015) ini yang berlokasi di Grand City Mall & Exhibition Convex Surabaya. Weleh, kok judulnya nggak sengaja? Iyess, niatannya emang pengen banget ketemu blogger nusantara yang turut hadir memeriahkan acara ini. Kapan lagi bisa ketemu blogger kondang (ato kondangan? xD) macam Mbak Anazkia kalau bukan karena PPI 2015.

Lhadalah nggak taunya, di PPI 2015 ini stereotipku tentang Pameran Produk Indonesia sepenuhnya berubah.

Lembah Rolak – Ketintang Barat

Tuesday, July 28, 2015

Lembah Rolak – Ketintang Barat

Salah satu masakan favoritku adalah ikan bakar. Masa kejayaanku menikmati kuliner satu ini ya sewaktu SMA, karena salah seorang temanku ada yang merupakan putri juragan bandeng. Jadi kalo dia lagi dijenguk keluarganya, sering deh ngebawain olahan bandeng buat temen-temen mulai dari bandeng crispy, otak-otak bandeng, sampe bandeng bakar. YOIKI wes yang jadi bahan rebutan favorit nomer satu. Wenaaak.

Sejak lulus SMA udah gak pernah nyantap ikan bakar (secara gratis) lagi. Sampai suatu hari aku sama Muffin lagi random cari tempat makan siang. Kebetulan posisi kita waktu itu ada di daerah Ketintang dan sedang panas-panasnya pula. Aku—yang selalu bingung menentukan pilihan—sedikit terpancing saat melihat baliho nama resto Lembah Rolak. Apalagi Muffin bilang di situ menu andalannya ikan bakar. Bbeuh, siang-siang gini emang enak kali ya makan ikan bakar. Yaudalah aku minta ngetem di situ.

Pas masuk, suasana gerahnya Surabaya masih ikut kebawa. Tempat duduk terdekat dari pintu masuk terdiri atas meja kursi. Namun aku dan Muffin lebih tertarik untuk lesehan, yah biar sambil leyeh-leyeh gitu. Kejutannya, tempat makan Lembah Rolak ini bersisian tepat dengan Sungai Rolak yang memungkinkan angin semilir menerpa mesra. Ahiiiiy.