Coba deh perhatiin, zaman sekarang banyak brand kecantikan bermunculan. Mulai dari brand indie sampe brand kepunyaan artis, dari yang terkenal sampe yang gak terkenal-terkenal amat. Belum lagi iklannya; di fesbuk, di yutub, di IG, sampe di drakor yang lagi ditonton. Jangan lupa tengok rak skincare: udah berapa banyak produk yang berjajar?
Coba deh perhatiin, zaman sekarang banyak brand kecantikan bermunculan. Mulai dari brand indie sampe brand kepunyaan artis, dari yang terkenal sampe yang gak terkenal-terkenal amat. Belum lagi iklannya; di fesbuk, di yutub, di IG, sampe di drakor yang lagi ditonton. Jangan lupa tengok rak skincare: udah berapa banyak produk yang berjajar?
Film ini melanjutkan kisah dari film pertama. Tapi menurutku meski kamu nggak nonton film yang pertama, tetep bakal nyambung ama ceritanya kok. Karena film pertama dan keduanya ini konflik ceritanya tidak terlalu berkaitan.
Salah satu caraku untuk berdamai dengan luka pengasuhan orang tua adalah mengingat-ingat kenangan indah dan haru bersama mereka. Dulu saat usia sekolah dasar hingga remaja, hidupku hampir tidak pernah akur dengan orang tua. Terlalu banyak perasaan negatif yang menyelimutiku sehingga keburukan orang tua tampak lebih besar dibandingkan kebaikannya.
Seiring perjalanan beranjak dewasa, aku pun menyadari bahwasanya pada akhirnya orang tua hanyalah manusia biasa. Sama sepertiku alias si anak, kami sama-sama tidak sempurna. Sebagai manusia biasa, orang tuaku pasti sudah mengusahakan yang terbaik dengan segala sumberdaya yang dimiliki semampu mereka.
Menurutku, di balik kemandirian seorang anak ada orang tua yang perang batin dengan ‘rasa tega’. Pengen melatih anak belajar mandiri, eh sedikit terselip perasaan nggak tega. Kalo nggak tega mulu, kapan anak belajar mandirinya? Gitu terus sampe Dufan pindah ke Kalimantan.
Sejujurnya, aku enggak terlalu suka anak kecil. Bukan benci ya, emang nggak demen aja. Semacam kurang naluri keibuan, LOL. Walau begitu, terkadang aku masih ngerasa excited kok tiap ketemu bayi atau balita lucu menurut preferensiku, hihihi.
Mungkin alasanku enggak begitu tertarik dengan anak kecil karena enggak bisa ngobrol/nyambung dengan mereka. Alias sering awkward atau canggung kalau harus berkomunikasi dengan mereka. Enggak ngerti mau ngomongin apa.
Mungkin alasanku enggak begitu tertarik dengan anak kecil karena enggak bisa ngobrol/nyambung dengan mereka. Alias sering awkward atau canggung kalau harus berkomunikasi dengan mereka. Enggak ngerti mau ngomongin apa.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons